'Afaf, Zafirah
(2023)
Pengaruh Perbedaan Jenis Benang Sekoci Terhadap
Hasil Bordir Kerancang Mesin Manual Pada Bahan
Bridal.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Bordir kerancang merupakan kreasi bordir yang hasilnya membentuk
lubang-lubang pada kain yang dibordir. Penelitian ini dilatar belakangi karena
banyak ditemukan bordiran yang hasil akhirnya terlihat kaku dan juga benangnya
mudah lepas atau tidak kuat. Hal ini dikarenakan penggunaan jenis benang sekoci
yang kurang sesuai dan kurang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk: a)
mendeskripsikan hasil bordir kerancang menggunakan jenis benang sekoci berupa
benang jahit, benang bordir, dan benang obras pada bahan bridal ditinjau dari
aspek kelembutan, kerapian, dan kestabilan bordir kerancang. b) mendeskripsikan
pengaruh perbedaan jenis benang sekoci terhadap hasil bordir kerancang pada
bahan bridal.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Variabel bebas yaitu
bordir kerancang menggunakan jenis benang sekoci yang berbeda. Variabel
terikat yaitu hasil bordir kerancang pada bahan bridal ditinjau dari aspek
kelembutan, kerapian, dan kestabilan. Variabel kontrol yaitu desain motif, ukuran,
warna, teknik, dan proses pembutan bordir yang sama. Objek penelitian ini adalah
hasil bordir kerancang pada bahan bridal. Data yang digunakan ialah data primer
yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 5 orang panelis. Instrumen
penelitin berupa kuesioner menggunakan skala likert. Teknik analisis data
menggunakan uji Friedman K-related Sample.
Hasil penelitian menunjukkan: a) Hasil bordir kerancang pada bahan
bridal menggunakan benang sekoci berupa benang jahit menghasilkan nilai
kelembutan 2,53 dengan kategori lembut, kerapian 3,44 dengan kategori sangat
rapi, kestabilan 3,55 dengan kategori sangat stabil. Benang sekoci berupa benang
bordir menghasilkan nilai kelembutan 3,6 dengan kategori sangat lembut,
kerapian 3,48 dengan kategori sangat rapi, dan kestabilan 3,5 dengan kategori
sangat stabil. Benang sekoci berupa benang obras mengahasilkan nilai kelembutan
2,53 dengan kategori lembut, kerapian 2,92 dengan kategori rapi, dan kestabilan 3
dengan kategori stabil. Sehingga, jika ingin menghasilkan bordir kerancang mesin
manual yang hasilnya sangat lembut, sangat rapi, dan sangat stabil pada bahan
bridal maka gunakanlah benang atas dan bawahnya sama yaitu sama-sama
menggunakan benang bordir b) Analisis yang diperoleh dari hasil uji Friedman
pada bahan bridal yaitu nilai sig. (0,036) < taraf sig. (0,05) yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan karena penggunaan benang sekoci yang berbeda
terhadap hasil bordir kerancang mesin manual pada bahan bridal.
Actions (login required)
|
View Item |