Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang Sebagai Kawasan Wisata di Solok Selatan (2008-2021)

Alosia, Lara Dwiyulia (2023) Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang Sebagai Kawasan Wisata di Solok Selatan (2008-2021). Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
B.1_02_LARA_DWIYULIA_ A_18046020_9329_2023.pdf

Download (941kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas tentang “Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang Sebagai Kawasan Wisata di Solok Selatan (2008-2021)”. Permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut: (1) bagaimana perkembangan Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang sebagai kawasan wisata dari tahun 2008-2021, (2) bagaimana dampak perubahan Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang sebagai kawasan wisata terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan perkembangan Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang sebagai kawasan wisata serta menjelaskan bagaimana dampak perubahan Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang sebagai kawasan wisata terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan tahapan sebagai berikut: (1) Heuristik, yaitu kegiatan mencari sumber atau referensi melalui studi pustaka berupa buku-buku dan jurnal, studi dokumen berupa foto-foto tentang Kawasan Saribu Rumah Gadang dan jumlah data kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten Solok Selatan dan SK terkait peraturan dan undang-undang yang mengatur tentang Kawasan Saribu Rumah Gadang, kemudian studi lapangan melalui wawancara mendalam dengan informan dan observasi langsung ke lokasi penelitian. (2) Kritik Sumber, (3) Interpretasi, (4) Historiografi, yaitu penulisan dengan fakta-fakta yang dirangkai sehingga menghasilkan sebuah karya sejarah. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa nama Saribu Rumah Gadang diberikan saat Ibu Meutia Hatta Swasono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan datang berkunjung di Koto Baru pada tahun 2008. Melihat hal yang sangat langkah dan unik karena terdapat banyaknya rumah gadang yang saling berdekatan, Ibu Moetia Hatta memberikan julukan Nagari Koto Baru sebagai Saribu Rumah Gadang. Semenjak diberi julukan tersebut nama Saribu Rumah Gadang menjadi lebih populer dan dikenal oleh banyak orang. Setelah adanya perkembangan di Nagari Koto Baru Saribu Rumah Gadang menjadi kawasan wisata di Solok Selatan, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan fungsi rumah gadang yang pada awalnya sebagai cagar budaya berubah menjadi objek sarana bisnis. Diantaranya terdapatnya homestay, beraneka kuliner, kerajinan, dan pemberian jasa public service serta ekspos budaya, sehingga berdampak untuk kemajuan kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan masyarakat di Nagari Koto Baru.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorErniwati, ErniwatiUNSPECIFIED
CorrectorSalam, AbdulUNSPECIFIED
CorrectorSyafrina, YeldaUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Perubahan, Kawasan Rumah Gadang, Kawasan Wisata
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah - S1
Depositing User: Mrs Risna Juita
Date Deposited: 30 Jan 2024 00:33
Last Modified: 30 Jan 2024 00:33
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/50202

Actions (login required)

View Item View Item