Hasana, Fauziatul
(2023)
Upacara Kematian Etnis Tionghoa
Padang Antara Pemakaman dan Kremasi (2001-2022).
Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
Abstract
Penelitian ini mengkaji mengenai Perubahan Upacara Kematian Etnis Tionghoa di kota Padang dalam bentuk pemakaman ke kremasi. Hal ini dilatarbelakangi sejak berdirinya krematorium etnis Tionghoa di Bukit Sentiong
pada tahun 2001, sudah banyak dari etnis Tionghoa Padang yang mulai mengkremasi keluarga mereka yang meninggal dunia. Tujuan dari penelitian ini
untuk mendeskripsikan dan menganalisis perubahan upacara kematian etnis Tionghoa Padang dari prosesi sembahyang di rumah duka hingga akhir,
perkembangan krematorium dan faktor pemilihan kremasi oleh etnis Tionghoa
Padang.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif menggunakan pendekatan
sejarah dengan melakukan 4 tahap, yaitu : (1) Heuristik yaitu mencari dan
mengumpulkan data melalui sumber primer dan sumber sekunder. (2) Kritik
Sumber yaitu pengujian terhadap data yang diperoleh. (3) Interpretasi data yaitu
penafsiran yang berkaitan dengan fakta sejarah. (4) Historiografi yaitu pengujian
hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Sumber primer yang didapatkan untuk
menunjang topik penelitian ini berupa dokumen data orang Tionghoa meninggal,
surat izin krematorium, daftar barang-barang sembahyang. Untuk melengkapi data,
wawancara dilakukan dengan masyarakat Tionghoa, Pengurus Rumah Duka
Tionghoa (HBT) dan pemerintah dalam hal ini pegawai kelurahan Kampung
Pondok kota Padang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak tahun 2001-2022 etnis Tionghoa
Padang lebih banyak memilih prosesi kematian dengan kremasi. Hal ini terlihat
dari data kematian etnis Tionghoa yang meninggal dunia berjumlah 954 jenazah,
618 jenazah memilih untuk dikremasi dan 336 jenazah dimakamkan. Banyak hal
yang mempengaruhi kremasi sebagai pilihan dalam prosesi kematian etnis
Tionghoa Padang, 1) Biaya kremasi lebih murah dibandingkan dengan
dimakamkan. 2) Zaman dan teknologi yang semakin modern. 3) Kremasi sudah
menjadi bagian dalam prosesi kematian. 4) Kremasi dianggap lebih praktis dan
tidak merepotkan keluarga yang ditinggalkan. 5) Ritual pemakaman membutuhkan
banyak waktu dan tenaga. Disisi lain terdapat faktor yang memperkuat etnis
Tionghoa memilih kremasi yaitu faktor perubahan pola pikir, faktor ekonomi,
faktor pragmatis, faktor agama dan faktor sosial budaya.
Actions (login required)
|
View Item |