Marsa, Indira
(2023)
Pemetaan Daerah Rawan Longsor Jalur Sitinjau Lauik
Menggunakan Radar SAR.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Sitinjau Lauik merupakan jalur penghubung nasional daerah lintas
Sumatera Barat yang memiliki potensi tinggi untuk terjadinya bencana longsor
karena berada pada daerah perbukitan Bukit Barisan. Faktor utama yang
mempengaruhi terjadinya longsor di daerah ini adalah curah hujan yang tinggi dan
struktur geologi yang rentan dan memiliki lereng terjal. Material longsor yang
menutupi jalan di empat titik di kawasan Sitinjau Lauik, dua titik longsor tepat
pada jalur panorama dan perbatasan yang menyebabkan jalur ini sering ditutup
sementara sehingga menimbulkan kemacetan karena tingginya timbunan longsor.
Kurangnya informasi tentang deformasi tanah Sitinjau Lauik, serta pemetaan
rawan longsor perlu diketahui.
Penelitian geofisika dengan metode Differential Interferometry Synthetic
Aperture Radar (D-InSAR) telah dilakukan untuk pemetaan daerah rawan longsor
jalur Sitinjau Lauik. Pengolahan data menggunakan Software SNAP dan di
overlay pada ArcGis, dalam penelitian ini data citra satelit sentinel IA dan diambil
pada bulan Januari-Desember pada tahun 2022. Teknologi Satelit Radar SAR
(Synthetic Aperture Radar) dengan metode D-InSAR menjadi pilihan yang efektif
untuk mendeteksi perubahan di permukaan bumi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sitinjau Lauik termasuk dalam kelas
curam dan terjal, lereng curam 30%-70% dengan kemiringan 16°-35°, informasi
kelerengan mendeskripsikan kondisi permukaan lahan, seperti datar, landai,
curam dan terjal. Selanjutnya adanya deformasi yang terjadi pada JanuariDesember
tahun 2022 mengalami penurunan tanah sebesar ±-0,19-0,062, pada
titik longor yang paling rawan pada koordinat 0°56’24.6’’S 100°32’20.8’’E
menujukkan adanya deformasi sebesar hingga ±180 mm hingga -180 mm.
Pentingnya pemantauan dan pemetaan daerah rawan longsor di jalur Sitinjau
Lauik guna meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah
pencegahan yang tepat dalam penanggulangan bencana longsor.
Actions (login required)
|
View Item |