Nopitasari, Windi
(2023)
Isolasi Cendawan Endofit dari Rimpang Tumbuhan
Pakis Simpei (Cibotium barometz (L) J. Sm) dan Uji Potensinya sebagai
Penghasil Senyawa Antimikroba.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Cendawan endofit yang berasal dari tumbuhan obat kemungkinan mampu menghasilkan senyawa antimikroba. Senyawa ini diharapkan dapat mengurangi masalah resistensi antibiotik. Salah satu tumbuhan obat yang berpotensi mengandung cendawan endofit adalah tumbuhan pakis simpei terutama bagian rimpang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan tujuan mengisolasi cendawan endofit dari rimpang tumbuhan pakis simpei dan mengetahui potensinya sebagai penghasil senyawa antimikroba.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang dilaksanakan dari bulan Juni sampai Desember 2022 di Laboratorium Penelitian Terpadu Departemen Biologi FMIPA UNP. Sampel rimpang tumbuhan pakis simpei diperoleh dari Nagari Aka Barayun, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Isolasi cendawan endofit dilakukan dengan metode tanam langsung pada medium Potato Dextros Agar (PDA), pengamatan morfologi cendawan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar pada 3 mikroba uji yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Candida albicans.
Sebanyak enam isolat cendawan endofit berhasil diisolasi dari rimpang tumbuhan pakis simpei (Cibotium barometz (L.) J. Sm) yaitu isolat R1, R2, R3, R4, R5, dan R6. Isolat R1 merupakan genus Curvularia, isolat R2 Trichoderma, isolat R4 dan R5 khamir, isolat R6 Penicillium, sedangkan isolat R3 belum diketahui. Semua isolat mampu menghambat pertumbuhan S. aureus dan E. coli. Namun, hanya 3 isolat yang mampu menghambat pertumbuhan C. albicans yaitu isolat R4. R5, dan R6. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa enam isolat cendawan endofit yang diisolasi dari rimpang tumbuhan pakis simpei memiliki aktivitas antimikroba
Actions (login required)
 |
View Item |
