Analisis Keterdapatan dan Biaya Pengolahan Unsur Logam Tanah Jarang dalam Mineral Ikutan Timah Hasil Pengolahan di Amang Plant Bidang Pengolahan Mineral (BPM) Unit Pengolahan PT Timah Tbk, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Seprianti, Azizah (2023) Analisis Keterdapatan dan Biaya Pengolahan Unsur Logam Tanah Jarang dalam Mineral Ikutan Timah Hasil Pengolahan di Amang Plant Bidang Pengolahan Mineral (BPM) Unit Pengolahan PT Timah Tbk, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_11_AZIZAH_SEPRIANTI_19137005_6726_2023.pdf

Download (9MB) | Preview

Abstract

Berdasarkan penelitian-penelitian yang tclah dilakukan, diketahui bahwa Indonesia mempunyai potensi logam tanah jarang yang cukup besar. Potensi logam tanah jarang di Indonesia tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua dengan perkiraan total potensi mencapai 1,5 miliar ton. Salah satu industri pertambangan, pengolahan mineral, dan ekstraksi logam yang telah berkembang dengan teknologi modem adalah PT TIMAR Tbk. Selain menghasilkan mineral timah sebagai produk utama, proses pengolahan yang dilakukan oleh PT TIMAR Tbk tersebut juga menghasilkan mineral ikutan yang bemilai ekonomis, bahkan mineral ikutan timah tersebut dapat lebih mahal dari timah jika sudah di ekstraksi menjadi logam tanah jarang. Namun, sampai saat ini PT TIMAR hanya melalukan pengolahan untuk menghasilkan logam timah. Sedangkan untuk mineral ikutan belum dilakukan proses ekstraksi untuk menghasilkan logam tanah jarang. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk mendeteksi unsur LTJ pada mineral ikutan timah basil pengolahan. Pengujian mengguanakan X-Ray Flourescences. Dari basil pengujian pada sampel mineral ikutan timah hasil pengolahan didapatkan kandungan logam tanah jarang yaitu yttrium. Sampel terdiri darifeed awal, conductor, middling, non conductor, non conductor (13), NC P.U +70#, NC P.U +100#, NC P.U -100#, dengan kadar zircon yang berbeda beda. Kadar unsur yttrium berturut-turut pada masing-masing sampel adalah 2.618 ppm, 2.662 ppm, 3.508 ppm, 3.314 ppm,3.589 ppm, 1.979 ppm, 2.542 ppm, 2.597 ppm. Pada proses pengolahan mineral ikutan biaya produksi yang dikeluarkan adalah 200 USD/ton untuk sekali pengolahan. Berdasarkan harga jual dan biaya pengolahan yang dikeluarkan, maka mineral-mineral ikutan tersebut dikatakan menguntungkan, karena harga jual lebih tinggi dari biaya pengolahan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorGusman, MulyaUNSPECIFIED
CorrectorSaldy, Tri GamelaUNSPECIFIED
CorrectorBurhamidar, Aulia HidayatUNSPECIFIED
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan - S1
Depositing User: Sri Yulianti, S.IP
Date Deposited: 28 Dec 2023 08:36
Last Modified: 28 Dec 2023 08:36
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/49210

Actions (login required)

View Item View Item