Adiyofa, Zikra
(2023)
Modal Sosial Komunitas Rajut Bungo Rayo di Kota
Padang.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan Komunitas Rajut Bungo Rayo yang
mengalami kemajuan dan perkembangan meskipun anggota komunitas memiliki brand rajut
masing-masing dan dibebaskan untuk menjual hasil rajutannya diluar galeri komunitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi modal sosial yang ada di Komunitas Rajut
Bungo Rayo dan menjelaskan pengaruh modal sosial pada perkembangan Komunitas Rajut
Bungo Rayo di Kota Padang.
Teori yang digunakan untuk membantu analisis temuan ini adalah teori social capital
(Putnam). Putnam mendefinisikan modal sosial sebagai ciri-ciri organisasi sosial seperti
kepercayaan (trust), norma dan jaringan sosial (network) yang dapat memudahkan koordinasi
dan kerjasama untuk mendapatkan manfaat bersama. Melipat gandakan kemampuan hobi
merajut yang dimiliki oleh anggota Komunitas Rajut Bungo Rayo, untuk dijadikan suatu
peluang usaha bersama dengan memperjualbelikan hasil produk rajutan. Menjadikan hobi
merajut sebagai suatu peluang usaha tentunya tidak terlepas dari adanya modal ekonomi
sebagai penunjang dalam berbisnis, namun tidak hanya modal ekonomi sebagai penunjang
berbisnis dalam Komunitas Bungo Rayo melainkan terdapat pemanfaatan modal sosial
sehingga usaha rajut bersama dalam komunitas Rajut Bungo Rayo mampu bertahan dan
mengalami perkembangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian yaitu studi
kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara terstruktur, dan
studi dokumentasi. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa keanggotaan Galeri Bungo
Rayo melibatkan sumber daya sosial kepercayaan (trust), jaringan (networks), dan norma
informal sebagai modal sosial yang mempengaruhi perkembangan usaha rajut Komunitas
Bungo Rayo karena hal berikut: 1) Dengan adanya pengaruh kepercayaan yang terjalin antar
keanggotaan galeri maka dapat menimbulkan rasa kekeluargaan antar sesama melalui sikap
ramah saat berinteraksi. Rasa kekeluargaan yang terjalin mampu mempengaruhi anggota untuk
saling membantu dalam mengembangkan usaha rajut bersama dengan memberikan bantuan
gedung, memberikan pinjaman koperasi, serta mempercayai dalam berhutang. 2) Adanya
sumber daya sosial jaringan yang terbangunnya antar anggota Komunitas Rajut Bungo Rayo
melalui kerjasama yang saling menguntungkan dan saling menjaga ikatan solidaritas anggota
maka dapat mengembangkan usaha rajut komunitas. 3) Dalam bekerjasama menjalankan usaha
rajut Komunitas Bungo Rayo tentunya terdapat norma informal untuk menciptakan ketertiban
sosial.
Actions (login required)
|
View Item |