Chairani, Mutiara
(2023)
Analisis Spasial Kebakaran
Hutan dan Lahan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Fenomena kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun di
Kabupaten Pesisir Selatan.Secara kumulatif dari tahun 2019-2022 rata-rata areal
yang terbakar tiap tahunnya adalah 12.496,25 ha. Penelitian ini bertujuan untuk 1)
mengetahui Sebaran area bekas kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pesisir
Selatan dan 2) mengetahui bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten
Pesisir Selatan.
Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah Normalized Burn
Ratio (NBR) untuk analisis sebaran area bekas kebakaran hutan dan lahan serta
metode skoring untuk menentukan bahaya kebakaran hutan dan lahan dengan
memanfaatkan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi.
Hasil Penelitian ini menunjukkan nilai NBR tertinggi 0.575845
menunjukkan vegetasi yang baik dan nilai NBR terendah -0.286107 menunjukkan
area terbakar/lahan kosong. Kemudian hasil validasi dengan titik hotspot
menunjukkan luas area yang terbakar adalah 11.662 ha, yang tersebar di 15
kecamatan dengan kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan yang paling tinggi luas
area bekas terbakarnya yaitu 3.984 ha. Kemudian hasil penelitian bahaya
kebakaran hutan dan lahan ditemukan yaitu bahaya kebakaran hutan dan lahan di
Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari tiga kelas bahaya yaitu bahaya rendah,
sedang dan tinggi. Dengan luasan area bahaya rendah 226.752 ha, bahaya sedang
278.905 dan bahaya tinggi 76.190 ha. Hasil ini menunjukkan secara fisik alamiah
Kabupaten Pesisir Selatan di dominasi dengan bahaya kebakaran sedang oleh
sebab itu, kawasan hutan dan Lahan di Kabupaten Pesisir Selatan perlu
pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan yang lebih luas.
Actions (login required)
|
View Item |