Pemetaan Persebaran Titik Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Pasaman Barat

Samran, Muhammad Novaralino (2023) Pemetaan Persebaran Titik Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Pasaman Barat. Diploma thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_06_Muhammad_Novaralino_Samran_18331058_2148_2023.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Penilitian ini bertujuan (1)untuk memetakan persebaran titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pasaman Barat. (2)untuk memetakan persebaran titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di kawasan penggunaan lahan Kabupaten Pasaman Barat (3)untuk memetakan persebaran titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di kawasan hutan Kabupaten Pasaman Barat dan (4)untuk mengetahui faktor penyebab adanya titik hotspot yang terjadi setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian terapan sederhana dengan pengambilan data dari sekunder yaitu mengambil data persebaran titik hotspot di Dinas Kehutanan Sumatera Barat. Hasil dari penilitian ini adalah 3 jenis peta persebaran titik hotspot yaitu peta persebaran titik hotspot di Wilayah Kabupaten Pasaman Barat dari tahun 2017 sampai tahun 2021 terdapat 31 titik hotspot. Pada tahun 2017 terdapat 7 titik hotpsot yang tersebar di Kabupaten Pasaman Barat, pada tahun 2018 terdapat 7 persebaran titik hotspot, pada tahun 2019 terdapat 5 persebaran titik hotspot, pada tahun 2020 terdapat 5 persebaran titik hotspot dan pada tahun 2021 terdapat 7 persebaran titik hotspot. Jenis peta persebaran titik hotpot pertama yaitu Peta Persebaran Titik Hotpsot Kabupaten Pasaman Barat dimana wilayah terbanyak terdapat titik hotspot adalah di Kecamatan Sungai Beremas sebanyak 20 titik, Kecamatan Ranah Batahan sebanyak 2 titik, Kecamatan Kota Balingka sebanyak 2 titik, Kecamatan Talamau 2 titik, Kecamatan Sungai Aur, Gunung Tuleh, Pasaman, dan Kinali sebanyak 1 titik. Jenis peta yang kedua yaitu Peta persebaran titik hotspot di wilayah penggunaan lahan Kabupaten Pasman Barat dari tahun 2017 sampai tahun 2021 terdapat 31 titik hotspot dimana kawasan penggunaan lahan titik hotspot terbanyaknya terdapat di kawasan penggunaan lahan semak belukar sebanyak 12 titik hotspot, penggunaan hutan rawa/gambut sebanyak 5 titik hotspot, penggunaan lahan perkebunan dengan tanaman berkayu keras sebanyak 8 titik hotspot, penggunaan lahan hutan lahan tinggi 4 titik hotspot dan lahan terbuka alami lain sebanyak 2 titik hotspot, sistem klasifikasi yang dipakai dalam penilitian ini adalah klasifikasi menurut Standar Nasional Indonesia(2014) terdapat 9 kelas klasifikasi penggunaan lahan yaitu Hutan Mangrove, Hutan Rawa/Gambut, Hutan Lahan Rendah, Permukiman, Lahan Terbuka Alami Lain, Semak Belukar, Perkebunan dengan Tanaman Kayu Keras, Hutan Lahan Tinggi dan Tubuh Air. Dan peta jenis persebaran titik hotspot yang ketiga adalah Peta persebaran titik hotspot di wilayah kawasan hutan di Kabupaten Pasaman barat dari tahun 2017 sampai tahun 2021 terdapat 31 titik hotspot dimana persebaran titik hotspot terbanyak terletak di kawasan hutan produksi sebanyak 18 titik hotspot, kawasan hutan area penggunaan lainnya sebanyak 12 titik, kawasan hutan lindung sebanyak 1 titik, dan mengetahui penyebab terjadinya adanya titik hotspot di lima tahun terakhir dari hasil autokorelasi dimana mendapatkan hasil Peta kelas tingkat suhu.

Item Type: Thesis (Diploma)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorIswandi, UUNSPECIFIED
CorrectorFebriandi, FebriandiUNSPECIFIED
CorrectorPurtri, Sri KandiUNSPECIFIED
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 18 Oct 2023 04:01
Last Modified: 18 Oct 2023 04:01
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/47435

Actions (login required)

View Item View Item