Pengaruh Drying and Wetting Cycle terhadap Kuat Geser Tanah Alahan Panjang Sumatera Barat.

Anugerah R., Wira (2023) Pengaruh Drying and Wetting Cycle terhadap Kuat Geser Tanah Alahan Panjang Sumatera Barat. Skripsi thesis, Fakultas Teknik.

Preview

Text B1_1_WIRA_ANUGERAH_RAMADHAN_20323092_1728_2023.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki kondisi alam yang tergolong rawan terhadap bencana salah satunya yaitu longsor. Kejadian longsor disebabkan oleh ketidakmampuan lereng menahan berat sendiri tanah maupun ketidakstabilan lahan seperti hilangnya tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohon di dataran tinggi yang memiliki fungsi mengikat butir-butir tanah sekaligus menjaga pori-pori tanahyang ada di bawahnya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruhdrying and wetting cycle terhadap kuat geser tanah Alahan Panjang, Sumatera Barat. Lokasi pengambilan sampel tanah yaitu di lereng Alahan Panjang Sumatera Barat dengan titik koordinat 1º03’44.24ʹʹS dan 100º45ʹ37.00ʹʹ E. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara disturbed dan undisturbed. Pada penelitian ini terdapat dua pengujian yang dilakukan yaitu sifat fisis dan mekanis tanah. Hasil penelitian diperoleh bahwasanya berdasarkan USCS dan AASHTO dan pengujian berat jenis Gs, sampeltanah ini termasuk golongkan lempung non organikdenganplastisitastinggi. Pengaruh drying and wetting cycle membuat kuat geser tanah menjadi kecil atau berkurang. Kuat geser tertinggi diperoleh pada saat kadar air optimum yaitu sebesar 0,4504 Kg/cm2. Pada saat pengurangan kadar air atau proses drying dari kadar air optimum sebesar 10% dan 20%, hasil kuat geser tanah menurun masing-masing 0,4173 Kg/cm2 dan 0,3466 Kg/cm2. Sedangkan pada saat penambahan kadar air dari kadar air optimum atau proses wetting sebesar 10% dan 20%, hasil kuat geser juga menurun masing masing yaitu 0,3349 Kg/cm2 dan 0,2835 Kg/cm2.

Actions (login required)

View Item