Prima, Adam
(2023)
Kehidupan Digulis dalam Novel Antara Hidup dan
Mati Atau Buron Dari Boven Digul Karya Wiranta dan Pandu Anak
Buangan Karya Abdoe’l Xarim M.S : Studi Historiografi.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini merupakan kajian histiografi yang membahas tentang
kehidupan digulis dari dua karya sastra yang berjudul Antara Hidup Dan Mati Atau
Buron Dari Boven Digul Karya Wiranta Dan Pandu Anak Buangan Karya Abdoe’l
Xarim M.S. Digul merupakan nama sebuah daerah pada pedalaman hutan tropis
Papua, dapat dikatakan bahwa Digul dibuat sebagai penjara alam yang didirikan
oleh pemerintah kolonial Belanda, kondisi alam di Digul yang sangat tidak
bersahabat digunakan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menciptakan
suasana tertib sosial dan dan tertib politik dari perlawanan yang dilakukan oleh
kaum pergerakan pada masa itu yang dianggap Belanda dapat mengganggu
kestabilan sosial dan politik mereka.
Tujuan dari penelitian ini : (1) Mendeskripsikan gambaran kehidupan
Digulis pada saat pengasingan di kamp tahanan Boven Digul dalam novel tersebut.
(2) Mengetahui latar belakang penulis dan jiwa zaman yang menjadi latar
penceritaan kedua novel tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode Sejarah Tahap pertama, Heuristik
mencari dan mengumpulkan sumber informasi untuk mendapatkan data yang tepat.
Terdapat metode kepustakaan pada tahap ini yaitu mempersiapkan peralatan
penelitian, membuat bibliografi Kerja, mengatur waktu, dan membuat catatan
penelitian. Tahap kedua, ialah kritik sumber baik internal ataupun eksternal. Tahap
ketiga, ialah analisis dan interpretasi data. Tahap keempat, ialah mendeskripsikan
hasil penelitian dalam bentuk penulisan ilmiah yaitu artikel.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan dalam novel Antara hidup dan mati
atau Buron dari Digul menggambarkan kehidupan Digulis tentang pelarian dan
sosial masyarakat pada Kamp Boven Digul. Pada novel yang kedua, yaitu Pandu
Anak Buangan tokoh utama menggambarkan bahwa kehidupan digulis dikamp
pengasingan Boven Digul mencita-citakan ketidaksetaraan kelas masyarakat
ditempat tinggal Digulis sebelumnya yang menyebabkan mereka para digulis
tersebut dikirim ke Boven Digul dapat terhapus, tetapi juga pada saat yang sama di
Kamp Boven Digul juga mengamini ketidaksetaraan bangsa setelah berhadapan
dengan realita yang terdapat di Papua.
Jiwa zaman pada saat novel ini terbit yang dilihat dalam penelitian ini
sebagai berikut, kebijakan pemerintahan kolonial terhadap pers yang semakin ketat
pada tahun 1931, yang mana peraturan tersebut berpihak pada kolonial saja dan
banyak mengekang kegiatan pres pribumi. Latar belakang penulis dalam membuat
karyanya, ditemukan bahwa penulis kedua karya ini merupakan seorang
digulis/orang yang pernah diasingkan ke Kamp Boven Digul. Dengan keterlibatan
dalam dunia pers dan PKI yang aktif mengkritik pemerintahan Belanda sehingga
dianggap mengganggu ketertiban pemerintah kolonial saat itu
Actions (login required)
|
View Item |