Evaluasi Peta Pola Ruang dengan Zonasi Kerusakan Bangunan Pasca Bencana Gempa Bumi di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat

Alfaruq, M. Raihan (2023) Evaluasi Peta Pola Ruang dengan Zonasi Kerusakan Bangunan Pasca Bencana Gempa Bumi di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Text B_06_M_RAIHAN_ALFARUQ_19136083_3688_2023.pdf Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui zonasi kerusakan bangunan pasca bencana gempa bumi di Nagari Kajai Kabupaten Pasaman Barat, 2) mengevaluasi kesesuaian peta pola ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan zonasi kerusakan bangunan pasca bencana gempa bumi di Nagari Kajai. Metode menentukan zonasi kerusakan adalah dengan menggunakan interpolasi berdasarkan klasifikasi dari European Macroseismic Scale (EMS) 1998 yang terbagi kedalam lima klasifikasi yaitu tidak ada kerusakan, kerusakan ringan, kerusakan sedang, kerusakan berat, serta hancur. Adapun evaluasi pola ruang menggunakan teknik overlay terhadap zonasi kerusakan bangunan. Hasil penelitian berupa 1) Zonasi kerusakan bangunan berdasarkan luasan kawasan permukiman sebesar 147,35 ha, yaitu: Zonasi Kerusakan Ringan (2,377 ha), Zonasi Kerusakan Sedang (21,97 ha), Zonasi Kerusakan Besar hingga Berat (101,879 ha), Zonasi Kerusakan Sangat Berat (18,64 ha), serta Zonasi Hancur dengan (2,30 ha). Zonasi Kerusakan Sangat Berat sebagian besar terletak pada jorong Pasa Lamo dan Rimbo batu dikarenakan daerah yang dekat dengan zona patahan, sehingga merasakan dampak yang cukup parah. 2) Evaluasi pola ruang berdasarkan kawasan yang dekat dengan kawasan permukiman yaitu, pada kawasan pertanian lahan basah terdapat sebanyak 56,3% yang termasuk kedalam zonasi kerusakan besar hingga berat. Sedangkan pada kawasan pertanian lahan kering terdapat 53% dari kawasan ini merupakan zonasi kerusakan besar hingga berat. Terdapat juga persentase sebesar 23% dari seluruh kawasan Pertanian Lahan Kering masuk kedalam Zonasi Kerusakan Sangat Berat. Oleh karena itu, diharapkan untuk pengembangan rehabilitasi pembangunan dapat dijadikan acuan oleh pemerintah ataupun pihak terkait, sehingga dapat meminimalisir dampak yang dirasakan baik itu korban jiwa serta material lainnya.

Actions (login required)

View Item