Muarif, Nadyya 'Azima
(2022)
Pemetaan Kawasan Rawan Longsor Berbasis Penginderaan Jauh dengan Sistem Informasi Geografis Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Tujuan penelitian ini yaitu1) mengetahui klasifikasi tingkat rawan longsor di Kabupaten Tanah Datar, 2) mengetahui faktor penyebab wilayah Kabupaten Tanah Datar dikategorikan wilayah kawasan rawan longsor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode overlay berupa penggabungan dari hasil 5 klasifikasi (kemiringan lereng, curah hujan, penggunaan lahan, struktur geologi dan jenis tanah). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif berupa survey dan kuesioner, data set statistik, wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini yaitu 1) wilayah Kabupaten Tanah Datar dibagi menjadi 4 klasifikasi tingkat rawan longsor yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Tingkat rawan longsor pada tingkat klasifikasi rendah berada pada Kecamatan Pariangan, KecamatanSepuluh Koto ,Kecamatan Salimpaung, dan Kecamatan Sungayang. Klasifikasi tingkat sedang berada pada Kecamatan Batipuh, Kecamatan Lima Kaum, dan kecamatan Tanjung Emas .Klasifikasi tingkat tinggi berada pada Kecamatan Batipuh Selatan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Tanjung Emas, Kecamatan Padang Ganting ,Kecamatan Lintau Buo, dan Kecamatan Lintau Buo Utara. Klasifikasi tingkat sangat tinggi berada pada Kecamatan Betipuh Selatan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Tanjung Emas, Kecamatan Padang Ganting, dan Kecamatan Lintau Buo. Dari 14 kecamatan didominasi kawasan rawan longsor sedang .Ini disebabkan oleh kondisi vegetasi yang masih sangat baik dalam mengatasi longsoran tanah dikemiringan lereng; 2)wilayah Kabupaten Tanah Datar termasuk kawasan rawan longsor ditandai dengan faktor penyebabnyayaitu kawasan wilayah dengan perbukitan, eksploitasi alam yang berlebihan ditandai dengan tambang liar, pengambilan kayu dari alam yang berlebihan yang bertujuan menahan tanah tidak longsor disekitar lereng ,pembangunan infrastruktur yang tidak sesuaidengan kondisigeografis, dana lih fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi wilayah pertanian.
Actions (login required)
|
View Item |