Strategi Perempuan Single Parent dalam Menjalankan Fungsi Pendidikan dalam Keluarga (Studi Kasus 5 Keluarga Perempuan Single Parent di Jorong Koto Tinggi I, Kenagarian Maek, Kecamatan Bukik Barisan)

Anggraini, Dahlia (2023) Strategi Perempuan Single Parent dalam Menjalankan Fungsi Pendidikan dalam Keluarga (Studi Kasus 5 Keluarga Perempuan Single Parent di Jorong Koto Tinggi I, Kenagarian Maek, Kecamatan Bukik Barisan). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text B_04_DAHLIA_ANGGRAINI_18058137_3508_2023.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi perempuan single parent di Jorong Koto Tinggi I Nagari Maek dalam menjalankan fungsi pendidikan dalam keluarga. Hal ini menarik untuk dikaji karena, pada keluarga perempuan single parent fungsi pendidikan hanya dilakukan oleh ibu. Menjalankan fungsi pendidikan dalam keluarga tidak mudah dilakukan terlebih bagi seorang perempuan single parent yang harus mengambil alih peran ayah setelah perceraian di dalam keluarga. Peralihan peran ayah kepada ibu membuat ibu harus menjalankan dua peran sekaligus di dalam keluarga. Dalam menjalankan fungsi pendidikan di dalam keluarga perempuan single parent harus mempunyai strategi agar anak dapat tumbuh menjadi anak yang berkarakter dan memiliki kepribadian yang baik meskipun dibesarkan tanpa adanya kehadiran seorang ayah. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini yaitu teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons dalam konsep AGIL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik pemilihan informan menggunakan cara purposive sampling dengan 9 informan. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data yang dilakukan adalah menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa strategi yang dilakukan oleh perempuan single parent dalam menjalankan fungsi pendidikan dalam keluarga. Pertama, memberikan pemahaman kepada anak tentang kondisi keluarga. Kedua, memotivasi anak untuk bersemangat dalam belajar. Ketiga, menanamkan sikap disiplin kepada anak. Keempat, mengajarkan anak untuk belajar agama. Kelima, mengajarkan anak untuk berempati dan berjiwa sosial pada orang lain.

Actions (login required)

View Item