Agustine, Vini Nayaka
(2023)
Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik Karya Boy Candra dan Implikasinya dalam Pembelajaran Teks Novel
di Sekolah Menengah Atas.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tiga hal berikut. Pertama, mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif di dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra. Kedua, mendeskripsikan strategi bertutur dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra. Ketiga, mendeskripsikan implikasi pemahaman bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur dalam pembelajaran teks novel di Sekolah Menengah Atas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tindak tutur ekspresif dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra. Selanjutnya, Sumber data dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data yang didapatkan dari penelitian ini selanjutnya dianalisis melalui tiga tahap, yaitu identifikasi data, penyajian data, lalu penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra, yaitu bentuk tindak tutur ekspresif memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, dan mengucapkan selamat. Dari keenam tindak tutur ekspresif tersebut yang paling dominan digunakan dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra adalah tindak tutur ekspresif memuji, sedangkan tindak tutur ekspresif yang paling sedikit digunakan adalah tindak tutur ekspresif mengucapkan selamat. Kedua, strategi bertutur yang digunakan dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra ada empat, yaitu bertutur terus terang tanpa basa-basi, bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif, bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan negatif, dan bertutur secara samar-samar. Dalam novel ini penutur lebih dominan menggunakan strategi terus terang tanpa basa-basi, sedangkan strategi bertutur yang paling sedikit adalah strategi bertutur secara samar-samar. Ketiga, implikasi pembelajaran teks novel di Sekolah Menengah Atas dalam penelitian ini terdapat pada KD 3.9 dan KD 4. Selain siswa, implikasi ini juga berkaitan dengan keterampilan guru dalam berbahasa berupa memilih bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur.
Actions (login required)
|
View Item |