Melany, Sandra
(2023)
Sistem Pewarisan Tari Zapin Penyengat di Pulau Penyengat Indersakti Kepulauan Riau.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pewarisan Tari Zapin Penyengat
secara tertutup maupun secara terbuka di Pulau Penyengat Inderasakti Kepulauan Riau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Objek penelitian Tari Zapin Penyengat, dengan instrumen utama penelitian ini adalah
peneliti sendiri dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan dengan instrument pendukung seperti; alat tulis, kamera digital, dan tape recorder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi pustaka, observasi, wawancara, dan terakhir penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwasannya sistem pewarisan tari Zapin Penyengat di Pulau Penyengat Inderasakti Kepulauan Riau mengalami dua system pewarisan, sistem pewarisan secara tertutup dari tahun 1919 sampai tahun 2009, dan system pewarisan terbuka dari tahun 2009 hingga saat ini. Tari Zapin Penyengat yang diciptakan oleh Encik Muhamad Ripin pada tahun 1919 diwariskan secara tertutup kepada Raja Ahmad bin Raja Daud dan Said Husin Al Attas pada tahun 1919, kemudian diwariskan kepada Raja Mahmud bin Raja Ahmad, Pak Cik Katan dan Pak Salih pada tahun 1950, kemudian diwariskan kembali kepada Raja Nafisah bin Raja Mahmud, Raja Maimunah Bin Raja Mahmud, Maagustina, Saddiah, Masabar, dan Maadiyah pada tahun 1970, dan diwariskan kembali kepada Tohar Fahlevy dan Dodi Hariyandi pada tahun 1998. Pewarisan secara tertutup dilakukan dengan ketentuan yaitu jika pewaris telah menguasai gerak dan teknik menari tari Zapin Penyengat, mampu menjaga dan melestarikan tari Zapin Penyengat dan merupakan masyarakat Pulau Penyengat.
Pewarisan secara terbuka pertama kali diwariskan kepada masyarakat luar Pulau
Penyengat yaitu Ihsan dan Riyan yang merupakan penari disanggar Budaya Warisan, dan Rizki yang merupakan penari disanggar Pusat Latihan Sanggam pada tahun 2009. Sehingga pada saat sistem pewarisan tari Zapin Penyengat sudah terbuka, banyak para muda-mudi masyarakat luar Pulau Penyengat yang mau mempelajari tari Zapin Penyengat, seperti sanggar-sanggar dan sekolah yang ada di Tanjungpinang juga mempelajari tari Zapin Penyengat. Pewarisan secara terbuka dilakukan dengan adanya kemauan dan minat seseorang untuk mempelajari dan menjaga tari Zapin Penyengat agar tetap lestari.
Actions (login required)
|
View Item |