Kesantunan Berbahasa dalam Pidato Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan tentang Covid-19

Azmi, Redho Auwalul (2022) Kesantunan Berbahasa dalam Pidato Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan tentang Covid-19. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B_02_REDHO_AUWALUL_AZMI_20174031_7684_2022.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan bahasa gubernur DKI Jakarta dalam pidato tentang covid-19 yang sering mendapat tanggapan positif dari warga Jakarta. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kesantunan berbahasa dalam pidato gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan tentang covid-19 dari aspek: (1) penggunaan jenis tindak tutur dan (2) penggunaan prinsip kesantunan berbahasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah tuturan gubernur DKI Jakarta dalam pidato tentang covid-19, yang bersumber dari beberapa chanel youtobe Anis Baswedan, Kompas TV, CNN Indonesia, dan CNBC Indonesia pada edisi November 2019 sampai November 2020. Pengumpulan data menggunakan teknik review media dengan cara mengunduh rekaman pidato tersebut, lalu diidentifikasi dan diklasifikasi berdasarkan tujuan penelitian. Pengabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi, sedangkan pengolahan data dilakukan menggunakan tiga tahapan, yaitu tahap penganalisisan, tahap pembahasan, dan tahap penyimpulan. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan dua temuan penelitian. Pertama, ditemukan empat jenis tindak tutur ilokusi dalam pidato gubernur DKI Jakarta tentang covid-19, yaitu tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur deklarasi, tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur komisif. Kedua, ditemukan enam prinsip kesantunan berbahasa dalam pidato gubernur DKI Jakarta tentang covid-19, yaitu maksim kearifan, maksim kesepakatan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesimpatian, dan maksim kedermawanan. Berdasarkan temuan tersebut, ternyata tindak tutur representatif banyak digunakan dalam pidato gubernur DKI Jakarta, terutama dalam menginformasikan kebijakan yang diambil dalam penanganan covid-19 di DKI Jakarta. Kemudian, prinsip kesantunan berbahasa yang paling banyak digunakan adalah maksim kearifan, terutama dalam pernyataan pemerintah DKI Jakarta selalu berupaya memberikan pelayanan yang optimal bagi warga Jakarta dalam penanganan covid-19. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jenis tindak tutur representatif dan penggunaan maksim kearifan yang banyak digunakan oleh gubernur DKI Jakarta dalam pidatonya mengindikasikan bahwa tuturan tersebut berkategori santun karena berfungsi untuk menyampaikan atau menginformasikan kebijakan tentang covid-19 dari seorang kepala daerah kepada masyarakat yang dipimpinnya Ssehingga tidak berpotensi mengancam muka masyarakat DKI Jakarta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
CorrectorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
CorrectorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: KESANTUNAN BERBAHASA
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - S1
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 07 Jul 2023 08:45
Last Modified: 07 Jul 2023 08:45
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/44720

Actions (login required)

View Item View Item