Model Penggunaan Lahan Berbasis Daya Dukung Lingkungan pada Wilayah Risiko Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Solok Selatan

Juita, Erna (2022) Model Penggunaan Lahan Berbasis Daya Dukung Lingkungan pada Wilayah Risiko Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Solok Selatan. Doctoral thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_8_ERNA_JUITA_19327005_2990_2022.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini mengungkapkan bagaimana model risiko bencana Banjir Bandang berdasarkan karakteristik lingkungan, dinamika penggunaan lahan dan arahan kebijakan penggunaan lahan berbasis daya dukung lingkungan di wilayah risiko bencana Banjir Bandang. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial. Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic Hasil penelitian ini menunjukkan, 1). Model risiko banjir bandang dengan tiga klasifikasi wilayah dengan tingkat bahaya banjir bandang yang berbeda. Wilayah dengan potensi tinggi banjir bandang terdapat pada bentuk lahan fluvial di bagian barat daya dan tenggara Kabupaten Solok Selatan. 2). Daya dukung lingkungan berdasarkan pengaturan tata air di Kabupaten Solok Selatan yang paling mempengaruhi Banjir Bandang adalah komponen penggunaan lahan hutan pada bentuk lahan denudasional. Daya dukung sedang terjadi pada bentuk lahan fluvial dengan jenis penggunaan lahan perkebunan dan ladang. Daya dukung rendah tersebar pada wilayah yang memiliki bentuk lahan fluvial dengan jenis penggunaan lahan permukiman dan sawah. 3). Terjadi dinamika penggunaan lahan di Kabupaten Solok Selatan. Penggunaan lahan yang paling luas berubah adalah hutan dan semak belukar pada rentang tahun 2010-2015, pada rentang tahun 2015-2020 penggunaan lahan yang paling banyak berubah adalah hutan dan sabana/padang rumput. 4). Arahan penggunaan lahan berbasis daya dukung lingkungan di Kabupaten Solok Selatan menjelaskan bahwa model spasial Banjir Bandang berdasarkan penggunaan lahan terdapat 13.698 ha wilayah Kabupaten Solok Selatan dengan penggunaan lahan sawah dan perkebunan menjadi wilayah risiko Banjir Bandang paling luas. Terdapat 12 variasi model spasial risiko Banjir Bandang berdasarkan daya dukung lingkungan. Model yang paling luas wilayahnya adalah wilayah dengan risiko Banjir Bandang sedang dengan daya dukung tinggi. kerangka hierarki kebijakan diprioritaskan pada 4 kebijakan, yaitu: 1). Mencegah pengembangan pengunaan lahan pada daerah yang tidak diperuntukkan untuk pengunaan lahan terutama pada daerah tingkat risiko Banjir Bandang tinggi dan tingkat risiko Banjir Bandang sedang. 2) Menyusun daerah peruntukkan lahan untuk Pengunaan Lahan yang berbasis tingkat risiko Banjir Bandang. 3) Menyusun rencana pencegahan masyarakat yang melakukan penggunanan lahan pada daerah dengan tingkat banjir Bandang Tinggi dan Sedang, 4) Melakukan relokasi secara bertahap dan berkesinambungan pada masyarakat yang melakukan penggunaan lahan dan bermukim di daerah tingkat risiko Banjir Bandang tinggi dan rendah ke daerah yang diperuntukkan untuk Pengunaan Lahan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorBarlian, EriUNSPECIFIED
CorrectorHermon, DediUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: LAHAN BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Pasca Sarjana > Ilmu Lingkungan-S3
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 04 Jul 2023 00:55
Last Modified: 04 Jul 2023 00:55
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/44602

Actions (login required)

View Item View Item