Perangkat Badikie pada Tradisi Mandoa dalam Upacara Kematian (Studi Kasus: Masyarakat Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kp. Dalam, Kabupaten Padang Pariaman)

Astuti, Weni (2023) Perangkat Badikie pada Tradisi Mandoa dalam Upacara Kematian (Studi Kasus: Masyarakat Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kp. Dalam, Kabupaten Padang Pariaman). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_04_WENI_ASTUTI_18058166_58_2023.pdf

Download (10MB) | Preview

Abstract

Perangkat Badikie dalam masyarakat Nagari Campago merupakan kumpulan beberapa orang yang mampu memimpin ritual do’a, imam shalat, mengurus mayat (memandikan, mengapani, dan shalat mayat) yang cakupannya pada kegiatan sosio-religius. Dalam masyarakat Nagari Campago, ritual badikie pada mandoa upacara kematian masih dijalankan mulai dari mandoa manigohari sampai dengan mandoa terakhir yaitu maatuih hari. Sementara di Nagari lain sudah mulai ditinggalkan ritual badikie ini. Untuk itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian lebih mendalam untuk menjelaskan fungsi Perangkat Badikie dalam tradisi mandoa upacara kematian di Nagari Campago Kecamatan V Koto Kp. Dalam, Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori Struktural Fungsional Radcliffe-Brown. Dalam perspektif Radcliffe-Brown setiap individu menempati status dalam berbagai struktur masyarakat. Status dalam hal ini bukanlah prestise dari posisi individu, melainkan posisi itu sendiri. Individu yang menempati status juga memiliki hak-hak dan kewajiban tertentu yang merupakan peranan dari status tersebut. Peranan yang dimainkan oleh individu-individu dalam kegiatan-kegiatan organisasi oleh Radcliffe-Brown disebut sebagai fungsi yang bertujuan untuk membina/menjaga struktur sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe etnografi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dengan informan dan studi dokumentasi. Agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenaran dan keabsahan maka dilakukan triangulasi data. Dalam triangulasi, penulis melakukan triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti membandingan dan mengecek kembali suatu informasi yang diperoleh. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalam ritual badikie mandoa upacara kematian tedapat perangkat badikie yang terdiri dari Tuangku, Labai dan Tukang Dikie. Tuangku, Labai dan Tukang Dikie berfungsi dalam memimpin doadoa kematian dan doa dikie mulai dari mandoa manigo hari, manujuah hari, manduo kali tujuah, maampek puluah hari sampai dengan mandoa terakhir yaitu maatuih hari. Dalam ritual badikie mandoa upacara kematian ada benda-benda yang harus dipersiapkan seperti kain langik-langik, tabie, kasur, carano dan kemenyan. Benda-benda ini digunakan dalam mandoa manujuah hari setelah kematian yang merupakan mandoa puncak dari segala doa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorWirdanengsih, WirdanengsihUNSPECIFIED
CorrectorFitriani, ErdaUNSPECIFIED
CorrectorHidayat, MuhammadUNSPECIFIED
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi- Antropologi - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 20 Jun 2023 06:44
Last Modified: 20 Jun 2023 06:44
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/44395

Actions (login required)

View Item View Item