Burhan, M. Mukmin Ismail
(2023)
Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Penentuan
Dinamika Perubahan Luasan Permukiman di Kota
Payakumbuh.
Diploma thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perubahan tutupan lahan tahun
2000, 2010 dan tahun 2020 di Kota Payakumbuh menggunakan landsat 5
TM, landsat 7 ETM+ dan Sentinel-2. (2) Mengetahui perubahan luas
permukiman pada tahun 2000,2010 dan tahun 2020 di Kota Payakumbuh
menggunakan landsat 5 TM,landsat 7 ETM+ dan Sentinel-2. (3) Prediksi
perubahan permukiman untuk tahun 2030 di Kota Payakumbuh
Pengolahan dilakukan dengan menggunakan citra Landsat 5 TM, Landsat
7 ETM+ dan Sentinel-2 yang bersumber dari USGS tahun perekaman 2000,
2010 dan 2020. Sebelum melakukan interpretasi citra, dilakukan terlebih
dahulu preprocessing untuk dilakukan koreksi geometrik, radiometrik, dan
koreksi atmosferik serta dilakukan pemotongan citra satelit dengan batas
wilayah penelitian yaitu batas administrasi Kota Payakumbuh. Proses
interpretasi dilakukan dengan tools maximum likelihood dengan metode
supervised classification (klasifikasi terbimbing) menggunakan aplikasi
pengolahan citra digital dan Sistem Informasi Geografi (SIG). Pengambilan
Sampel akurasi dilakukan secara random sampling dengan teknik uji akurasi
confusion matrix.
Berdasarkan hasil dari pengolahan citra digital, dalam penelitian ini
tutupan lahan di Kota Payakumbuh diklasifikasikan menjadi 7 kelas yaitu :
hutan primer, hutan sekunder, kebun campuran, tanah terbuka, sawah, semak
belukar dan permukiman. (2) perubahan permukiman mengalami
peningkatan yaitu di mul ai pada tahun 2000 memiliki lahan seluas 743,74
Ha, mengalami peningkatan pada tahun 2010 yaitu luas permukiman adalah
1176.64 Ha, dan pada tahun 2020 terus mengalami peningkatan dengan luas
permukiman menjadi 1795.75 Ha. (3) prediksi permukiman untuk tahun 2030
dengan menggunakan metode cellular automata menggunakan pugin
MOLUSCE di Qgis, data yg pakai adalah raster hasil klasifikasi tutupan
lahan yang telah diinterpretasi dengan menggunakan spatial variable
adalah driving factor yakni Jalan,DEM dan lahan terbangun. Setelah
mendapati hasil dari output proses cellular automata untuk luas prediksi permukiman lakukan proses calculate geometry dengan satuan hectar
didapati luasan permukiman sebesar 2168.93 ha ,Hutan primer dengan
luas 362,45 ha, hutan sekunder dengan luas 583,62 ha, kebun campuran
434.43 ha, tanah terbuka seluas 10.82 ha, semak belukar 754.87 ha,
Sawah seluas 3112.78 ha, jadi pada permukiman tahun 2020 ke 2030
mengalami peningkatan sebesar 373,18 ha.
Actions (login required)
|
View Item |