Kartika, Icha Dwi
(2023)
Eufemia dan
Disfemia serta Konteks Penggunaannya dalam Kumpulan Cerpen SAiA karya
Djenar Maesa Ayu.
Masters thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena kebebasan berpendapat dalam
kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata bermakna kasar.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) bentuk eufemia, (2) bentuk
disfemia, (3) perubahan makna pada eufemia, (4) perubahan makna pada
disfemia, (5) konteks penggunaan eufemia, dan (6) konteks penggunaan disfemia.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian
berupa kata dan frasa eufemia dan disfemia dari tuturan tokoh kumpulan cerpen
SAiA karya Djenar Maesa Ayu dan data bentuk denotatif dari KBBI. Teknik
pengumpulan data berupa dokumentasi melalui metode simak bebas libat cakap
berbantuan KORTARA. Teknik analisis data meliputi kategorisasi, tabulasi, dan
interpretasi dengan teknik substitusi.
Dari hasil temuan penelitian disimpulkan bahwa, pertama, bentuk
eufemia, yaitu satu kata menggantikan yang lain 77,5%, sirkumlokusi 9,2%,
metafora 7,5%, sebagian untuk seluruh 3,3%, ekspresi figuratif 2,5%, hiperbola
1,6%, flipansi 1,6%, dan satu temuan baru, simile 1,6%, bermakna sebagai upaya
penekanan nilai rasa lebih halus namun sama dengan makna bentuk pengganti.
Kedua, bentuk disfemia, yaitu penggunaan istilah teknis sehari-hari 82%,
penggunaan istilah teknis jargon 6,4%, ekspresi figuratif 5,1%, simile 3,7%,
sirkumlokusi 3,2%, metafora 1,3%, kliping 0,6%, dan hiperbola 0,6%, bermakna
sebagai upaya penekanan nilai rasa lebih kasar namun sama dengan makna bentuk
pengganti. Ketiga, perubahan makna pada eufemia, yaitu perubahan makna
keseluruhan 17,5%, dan perubahan makna sebagian 82,5%, bermakna ungkapan
kias mengacu perubahan makna keseluruhan dan ungkapan konotasi mengacu
perubahan makna sebagian. Keempat, perubahan makna pada disfemia, yaitu
perubahan makna keseluruhan 11,6%, dan perubahan makna sebagian 88,4%,
bermakna ungkapan kias mengacu perubahan makna keseluruhan dan ungkapan
konotasi mengacu perubahan makna sebagian. Kelima, konteks penggunaan
eufemia terdapat 11 konteks dan dominan pada konteks +K +S –Sst KL 18,5%,
bermakna penutur bereufemis dalam hubungan akrab dan tujuan kolaboratif
sebagai eufemia perlindungan (the protective euphemism). Keenam, konteks
penggunaan disfemia terdapat 17 konteks dan dominan pada konteks =K +S +Sst
KF 12,2%, bermakna penutur berdisfemis dalam hubungan akrab dan tujuan
konfliktif sebagai ungkapan merendahkan. Bentuk eufemia yang ditekankan pada
nilai rasa halus sama dengan makna pengganti berhubungan langsung dengan
perubahan makna sebagian yang merujuk pada makna konotasi atau nilai rasa
pada konteks situasi akrab dengan tujuan kolaboratif, sedangkan bentuk disfemia
yang ditekankan pada nilai rasa kasar sama dengan makna pengganti berhubungan
langsung dengan perubahan makna sebagian yang merujuk pada makna konotasi
atau nilai rasa pada konteks situasi akrab dengan tujuan konfliktif.
Actions (login required)
|
View Item |