Nagari Koto Gadang Koto Anau pada Masa PRRI (1958-1961)

Firman, Widia (2022) Nagari Koto Gadang Koto Anau pada Masa PRRI (1958-1961). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text B_02_WIDIA_FIRMAN_18046093_5944_2022.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang peristiwa PRRI (1958-1961), fokusnya pada Nagari Koto Anau. Permasalahan penulis angkatkan dalam penelitian ini adalah, (1) Bagaimana keterlibatan masyarakat Koto Anau dalam membantu perjuangan PRRI (1958-1961) (2) Apa konsekuensi keterlibatan tersebut terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Koto Anau. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan keterlibatan masyarakat Koto Anau dalam dalam membantu perjuangan PRRI, serta mendeskripsikan konsekuensi keterlibatan tersebut terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yaitu melalui empat tahap meliputi, tahap pertama heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Tahap pertama heuristik, yaitu teknik mengumpulkan data, baik data itu secara tertulis maupun tidak tertulis. Tahap kedua yaitu, kritik sumber terdiri dari kritik ekstern dan kritik intern. Tahap ketiga yaitu, interpretasi merupakan tahap untuk menafsirkan dan menganalisis fakta sejarah yang telah ditemukan melalui proses kritik sumber. Tahap keempat, historiografi merupakan tahap kegiatan penulisan hasil penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Nagari Koto Anau dijadikan sebagai tempat pengungsian. Sebagai sesama “urang awak”, masyarakat Koto Anau menerima orang-orang pengungsian tersebut dengan tangan terbuka. Setelah kedatangan tentara PRRI dan pengungsi ke Nagari Koto Anau, masyarakat ikut terlibat dalam membantu tentara dan pengungsi baik materi maupun secara tenaga. Konsekuensi dari keterlibatan masyarakat tersebut berakibat pada kehidupan sosial, ekonomi dan politik masyarakat Koto Anau. Pertama, dalam kehidupan sosial masyarakat begitu takut akan bahaya perang yang mengancam, mereka memilih untuk mengungsi ke daerah lain. Kehidupan sosial masyarakat Koto Anau berubah secara drastis ketika nagari berhasil dikuasai oleh APRI. Kedua, Saat pergolakan, kehidupan ekonomi masyarakat Koto Anau kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena harga kebutuhan pokok mulai meningkat dan keadaan perekonomian di daerah semakin parah. Ketiga, kehidupan politik masyarakat Koto Anau tidak jauh berbeda dengan daerah lain di Sumatera Barat, mayoritas masyarakat Koto Anau pendukung Partai Masyumi. Disamping itu partai yang cukup berpengaruh adalah PKI.

Actions (login required)

View Item