Potret Kemiskinan dan Prostitusi dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari dengan Novel Sunyi Di Dada Sumirah karya Artie Ahmad

Netasya, Anggela (2022) Potret Kemiskinan dan Prostitusi dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari dengan Novel Sunyi Di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text B1_2_ANGELA_NETASYA_17017056_7401_2022.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) potret kemiskinan dan prostitusi dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, (2) potret kemiskinan dan prostitusi dalam novel Sunyi Di Dada Sumirah karya Artie Ahmad, (3) perbandingan kemiskinan dan prostitusi dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan Sunyi Di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengindikasikan permasalahan potret kemiskinan dan prostitusi melalui narasi narator tentang tokoh, tuturan tokoh, tindakan tokoh, yang tergambar dalam latar cerita novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Toharidengan novel Sunyi Di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dibantu oleh format pengumpulan data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang yang digunakan yaitu: Pertama, membaca dan memahami novel. Kedua, melakukan studi kepustakaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Ketiga, mencari dan mencatat peristiwa yang berhubungan dengan dengan potret kemiskinan dan prostitusi yang ada dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dengan novel Sunyi Di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Teknik pengabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan hal-hal berikut. Pertama, dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari potret kemiskinan terlihat pada tidak terpenuhinya sandang, pangan, dan papan, rendahnya pendidikan, kesehatan yang buruk, rendahnya penghasilan, serta kurangnya lapangan pekerjaan. Selanjutnya, tindakan prostitusi yang dilakukan menurut aktivitasnya ditemukan terdaftar dan tidak terdaftar, menurut jumlahnya secara individual dan terorganisasi, menurut tempat penggolongan atau lokasinya yaitu tempat hiburan malam dan hotel. Kemudian, pelaku prostitusi pada novel ini mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya. Kedua, dalam novel Sunyi Di Dada Sumirah karya Artie Ahmad, potret kemiskinan terlihat pada tidak terpenuhinya pangan dan papan, rendahnya pendidikan, dan kurangnya lapangan pekerjaan yang juga memaksa seseorang terjerat dalam tindakan prostitusi secara tidak terdafatar, terorganisir, dan berlokasi pada tempat hiburan/rumah panggilan, hotel, dan tempat karaoke. Namun pelaku prostitusi dalam novel ini tidak didukung oleh lingkungan sekitar dan dianggap sebagai aib kehidupan. Ketiga, perbandingan kemiskinan dalam kedua novel tersebut terletak pada kesadaran masyarakat akan dampak kemiskinan bagi kehidupannya, dalam Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad Tohari menggambarkan bahwa kemiskinan dan kemelaratan orang Dukuh Paruk tidak menjadi beban baginya selama mereka masih bisa meronggeng, kegiatan prostitusi dalam novel ini mendapat dukungan dari lingkungan sekitar. Sedangkan pada novel Sunyi Di Dada Sumirah kemiskinan selalu menjadi akar permasalahan yang dihadapinya, masyarakat pinggir kota Jakarta tersebut merasa nelangsa karena miskin sehingga prostitusi adalah cara mereka mendapatkan nafkah. Akan tetapi, perbuatan ini dalam novel Sunyi Di Dada Sumirah bisa dipenjarakan dan secara resmi dilarang

Actions (login required)

View Item