Frissherly, Arinda
(2022)
Ekstraksi Alumina (Al2O3) dari Mineral Tanah Napa Pesisir Selatan.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Alumina merupakan senyawa anorganik berbentuk padatan yang terdapat pada material alam. Tanah Napa atau dikenal juga sebagai Batu Napa dari Pesisir Selatan digunakan sebagai sumber bahan utama alumina dengan kandungan Al2O3 pada persentase 31,16 %. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah mengetahui pengaruh variasi konsentrasi HCl terhadap ekstraksi alumina serta mengetahui karakterisasi alumina terhadap XRF, XRD, dan FTIR. Penelitian diawali dengan penelurusan referensi terkait metode yang bisadigunakan untuk memperoleh alumina yakni metode ekstraksi yang termodifikasi. Tahapan ekstraksi yang dilalui ada 3 tahapan yaitu leaching acid dengan pelarut HCl; alkali – fusi dengan NaOH; dan hidrotermal pada suhu 11000C. Tujuan leaching acid adalah menghilangkan pengotor – pengotor selain Al dengan dilakukan penarikan terhadap unsur – unsur oleh ion Cl-. Tujuan alkali fusi adalah pembentukan aluminium hidroksida berupa endapan dari aluminium klorida. Tujuan hidrotermal adalah pembentukan aluminium oksida atau disebut juga alumina dari aluminium hidroksida.
Penelitian ini melaporkan keberhasilan ekstraksi alumina dari mineral tanah napa dengan variasi konsentrasi asam klorida (HCl) pada 1; 1,5; 2; 2,5 M sebagai pelarut leaching acid adalah maksimum alumina terekstrak pada HCl 1,5 M dengan berat rendemen 41,127 gram. Karakterisasi alumina pada X – Ray Fluorescence memiliki kadar yang tinggi dengan persentase 68,42 %. Karakterisasi X – Ray Diffraction menyatakan alumina bersifat kristalin dengan fasa corundum a-Al2O3 dengan tingkat kemurnian 56,44 %. Karakterisasi alumina pada Fourier Transform Infra Red ditunjukkan adanya gugus Al-O, Al-OH dan HO pada bilangan gelombang 556,43 cm-1; 3424,78 cm-1; dan 1641,84 cm-1.
Actions (login required)
|
View Item |