Kesantunan Berbahasa dalam Tindak Tutur Direktif Guru Bahasa Indonesia pada Proses Pembelajaran di SMP Kabupaten Merangin Provinsi Jambi

Diana, Ria Elva (2022) Kesantunan Berbahasa dalam Tindak Tutur Direktif Guru Bahasa Indonesia pada Proses Pembelajaran di SMP Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Masters thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_02_RIA_ELVA_DIANA_20174032_3245_2022.pdf

Download (372kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan prinsip kesantunan yang digunakan dalam tindak tutur menyuruh dan menjelaskan konteks penggunaan prinsip kesantunan dalam tindak tutur menyuruh oleh guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di SMP Kabupaten Merangin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diperkuat dengan pendekatan kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil analisis berdasarkan teori prinsip kesantunan berbahasa guru bahasa Indonesia dalam tindak tutur direktif menyuruh dan data kuantitatif diperoleh dari penghitungan frekuensi kemunculan prinsip kesantunan. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Merangin. Instrumen penelitian yaitu peneliti dan instrumen yang berupa format tabulasi data, gawai, alat tulis dan lembar pengamatan. Teknik pengumpulan data adalah teknik simak bebas libat cakap, rekam dan catat. Pengabsahan data dilakukan menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data penelitian ini berlandaskan pada teknik interaktif yang dikemukakan Miles & Huberman, serta digunakan juga statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan penggunaan prinsip kesantunan untuk membentuk kesantunan berbahasa tindak tutur direktif menyuruh dalam proses pembelajaran oleh guru bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Merangin, yaitu (1) penggunaan maksim kearifan dalam kategori sedang (48,1%), penggunaan maksim kesimpatian yang dalam kategori sangat rendah (23,8%) penggunaan maksim kesepakatan dalam kategori sangat rendah (13,6%), penggunaan maksim pujian dalam kategori sangat rendah (6,2%), penggunaan maksim kedermawanan dalam kategori sangat rendah (4,3%) dan penggunaan maksim kerendahan hati dalam kategori sangat rendah (4,3%). Berdasarkan hasil penelitian prinsip kesantunan berbahasa frekuensi kemculannya dari yang paling rendah ke yang paling tinggi digunakan guru bahasa Indonesia pada tindak tutur menyuruh dengan kategori cukup santun dimana indikator kesantunan berbahasa buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. (2) konteks situasi tutur kekuasaan penutur lebih rendah, tidak akrab dan suasana tenang digunakan maksim kerendahan hati dalam kategori sangat tinggi (86,3%), konteks situasi tutur kekuasaan lebih rendah, tidak akrab, dan suasana marah digunakan maksim kedermawanan dalam kategori rendah (28,5%), konteks situasi tutur kekuasaan lebih rendah, tidak akrab, dan suasana ribut digunakan maksim kesepkatan dalam kategori sangat rendah (11.4%), konteks situasi tutur kekuasaan lebih rendah, tidak akrab, suasana sedih digunakan maksim kesimpatian dalam kategori sangat rendah (15%), konteks situasi tutur kekuasaan lebih rendah, tidak akrab, dan suasana gembira digunakan maksim pujian dalam kategori sangat rendah (15%).

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: KESANTUNAN BERBAHASA, TINDAK TUTUR DIREKTIF
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia-S2
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 07 Nov 2022 06:53
Last Modified: 07 Nov 2022 06:53
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/40905

Actions (login required)

View Item View Item