Dampak Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) terhadap Psikologis Masyarakat Minangkabau di Bukittinggi Setelah Tahun 1958

Karmedi, Muhammad Ihsan (2022) Dampak Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) terhadap Psikologis Masyarakat Minangkabau di Bukittinggi Setelah Tahun 1958. Masters thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_4_MUHAMMAD_IHSAN_KARMEDI_19161027_5465_2022.pdf

Download (425kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana dampak Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) terhadap Psikologis Masyarakat Minangkabau di Bukittinggi setelah tahun 1958. Adanya gerakan PRRI membuat Psikologis Masyarakat Minangkabau di Bukittinggi yang semula begitu berani menentang pemerintah pusat berubah menjadi lemah dikarenakan pemberian stigma sebagai ‘etnis Pemberontak’ dari Pemerintah Pusat. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)untuk mengetahui situasi Kota Bukittinggi sebelum PRRI, (2)untuk mengetahui situasi Kota Bukittinggi ketika PRRI, dan (3)untuk mengetahui dampak PRRI terhadap Psikologis Masyarakat Minangkabau di Bukittinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Sejarah yang terdiri dari 4 langkah, yang pertama heuristik, penulis berusaha mengumpulkan data baik itu data primer dan sekunder. Kedua kritik sumber yaitu pengkritikan dari segi intern maupun ekstern. Ketiga, interpretasi yaitu memberikan penafsiran terhadap sumber atau fakta yang telah ditemukan, dan yang keempat Historiografi, pada tahap ini penulis merangkai data dan fakta yang ada tersebut sehingga menjadi sebuah tulisan yang bermakna. Hasil penelitian ini adalah Pertama, sebelum terjadinya PRRI, masyarakat etnis Minang di Bukittinggi begitu marah dengan tindakan pemerintah pusat yang mengeruk kekayaan daerah hanya untuk kepentingan pusat sehingga menjadi awal pergolakan dari daerah, dan juga membiarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) mengembangkan ideologinya. Kedua, ketika PRRI bergejolak, masyarakat minang di Bukittinggi menyokong kebutuhan untuk tentara PRRI, seperti pangan dan lain sebagainya. Dalam menghadapi tentara APRI, tentara PRRI disokong oleh senjata dari Amerika Serikat seperti senjata Bazoka dan Garrand. Masyarakat yang tidak ikut bertempur berusaha menyelamatkan diri ke daerah lain. Ketiga, setelah PRRI usai, OPR organisasi yang terafiliasi dengan PKI melakukan aksi teror kepada simpatisan PRRI dan bekas tentara PRRI di Bukittinggi gerakan PRRI memberikan dampak degradasi psikologis bagi masyarakat Minangkabau di Bukittinggi, yang semula begitu berani menjadi perasaan terhina akibat pemberian stigma sebagai ‘etnis Pemberontak’ dari pemerintah pusat serta keterpurukan ekonomi, untuk menghindari hal itu, mereka bahkan melakukan eksodus (perpindahan) ke daerah lain. Kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah pergolakan PRRI memberikan dampak psikologi yang dialami oleh etnis Minang di Bukittinggi setelah tahun 1958.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
C Auxiliary Sciences of History > C Auxiliary sciences of history (General)
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Pasca Sarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-S2
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 24 Oct 2022 01:24
Last Modified: 24 Oct 2022 01:24
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/40534

Actions (login required)

View Item View Item