Analisis Bahaya Seismik di Provinsi Bengkulu Menggunakan Metoda Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA)

Kurniawan, Riski (2022) Analisis Bahaya Seismik di Provinsi Bengkulu Menggunakan Metoda Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_06_RISKI_KURNIAWAN_16034019_2629_2022.pdf Download (612kB) | Preview

Abstract

Indonesia memiliki tingkat kegempaan yang tinggi baik di darat maupun di laut, sehingga Indonesia termasuk negara yang rawan terhadap gempa. Hal tersebut diakibatkan karena Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama yaitu lempeng Eurasia di utara, lempeng Indo-Australia di selatan dan lempeng Pasifik di timur laut. Salah satu Provinsi rawan gempabumi di Indonesia adalah Provinsi Bengkulu. Kondisi ini disebabkan karena Provinsi Bengkulu merupakan jalur pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Hal ini mengakibatkan banyaknya terjadi gempabumi di Provinsi Bengkulu. Karena hal tersebut perlunya membuat peta bahaya gempa di Provinsi Bengkulu sehingga masyarakat Provinsi Bengkulu dapat mengetahui tingkat bahaya gempa sebagai mitigasi bencana gempabumi. Jenis penelitian ini deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data katalog gempabumi NEIC/USGS dengan periode tahun 1969-2019 dengan M > 5 S.R. Pengolahan data hazard seismic menggunakan metode probabilistic seismic hazard analysis (PSHA). PSHA didasarkan pada parameter gempa yang menghasilkan pergerakan tanah terbesar. Besamya intensitas pada suatu lokasi akibat gempabumi di daerah sumber gempa dengan magnitude M dan berjarak R dapat digunakan fungsi atenuasi. Fungsi atenuasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Joyner- Boore (1997) dan Young et al (1997). Hasil yang diperoleh bahwa bahaya seismik yang terbesar terjadi pada PGA maksimum T = 0.2 detik sebesar 0. 72 g - 2.63 g dan T = 1 detik sebesar 0.26 g - 0.85 g berada di wilayah Kepahiang. Tingkat bahaya seismik rendah bemilai 1.00 g- 1.54 g pada T = 0.2 detik dan 0.26 g - 0.43 g berada di wilayah Kabupaten Muko - Muko dan Kota Bengkulu. Hasil ini merupakan kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun.

Actions (login required)

View Item