Analisis Nilai Suseptibilitas Magnetik pada Batu Apung (Pumice) Daerah Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Menggunakan Metode Kemagnetan Batuan

Siregar, Nurmala Dewi (2022) Analisis Nilai Suseptibilitas Magnetik pada Batu Apung (Pumice) Daerah Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Menggunakan Metode Kemagnetan Batuan. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_06_NURMALA_DEWI_SIREGAR_17034020_2600_2022.pdf

Download (729kB) | Preview

Abstract

Pahae Julu merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pada daerah ini banyak dijumpai material vulkanik hasil letusan gunung Toba yang dikenal dengan Youngest Toba Tuff (YTT). Pada saat terjadi letusan, lahar yang berada di permukaan bumi mengalami proses pembekuan yang relatif cepat sehingga membentuk batuan beku vulkanik. Salah satu jenis batuan hasil letusan YTT adalah batu apung (Pumice). Batuan tersebut mengandung berbagai mineral salah satunya mineral magnetik yang dapat digunakan sebagai rekam jejak proses vulkanik dari Gunung Toba. Namun belum ada dokumen yang mencatat nilai suseptibilitas magnetik dari batuan apung di daerah Pahae Julu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan mineral magnetik berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik medan rendah. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode kemagnetan batuan. Cara ini sangat efektif, murah, sensitif, cepat, dan tidak merusak. Pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan menggunakan Bartington Magnetic Susceptibility Meter dengan sensor tipe B (MS2B). MS2B memiliki dual frequency yaitu nilai suseptibilitas magnetik frekuensi rendah 470 Hz dikenal dengan low field susceptibility (xlf) dan frekuensi tinggi 4700 Hz dikenal dengan high field susceptibility (xhf'). Dimana nilai Xlf menunjukkan kelimpahan mineral magnetik pada suatu bahan. Perbedaan relatif antara nilai XZJ dan XhJ disebut frequency dependent susceptibility (xJd). Nilai XJd menunjukkan ada atau tidaknya bulir Superparamagnetik pada suatu bahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik yang diperoleh dari batu apung YTT antara 85.0 x 10-8m3/kg - 183.1 x 10-8m3/kg dengan rata-rata 119.78 x 10-8m3 /kg. Berdasarkan nilai tersebut diduga sifat mineral magnetiknya adalah antiferomagnetik. Nilai rata-rata XJd% diperoleh 0.95% yang mengindikasikan bahwa batuan apung daerah Pahae Julu hampir tidak memiliki bulir Superparamagnetik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 11 Oct 2022 02:32
Last Modified: 11 Oct 2022 02:32
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/40252

Actions (login required)

View Item View Item