Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang PT. Rajawali Internusa Jobsite PT. Budi Gema Gempita, TJ. Jambu, Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan

Hutapea, Ekky Maulana Ramadhan (2022) Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang PT. Rajawali Internusa Jobsite PT. Budi Gema Gempita, TJ. Jambu, Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_11_EKKY_MAULANA_RAMADHAN_HUTAPE_17137081_2419_2022.pdf

Download (426kB) | Preview

Abstract

PT. Rajawali Internusa merupakan perusahaan pertambangan yang bergerak dalam mining contractor, dalam kegiatannya PT. Rajawali Internusa menggunakan metode open pit, oleh karena itu air merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi. Sumber air yang masuk kedalam lokasi penambangan akan terkumpul pada kolam penampungan air (sump), sumber air tersebut berasal dari air tanah dan air hujan. Dari hasil analisis data curah hujan tahun 2011 – 2020 dengan luas catchment area di pit PT. Rajawali Internusa adalah 26,2 Ha dan lubang bukaan tambang seluas 11,6 Ha, didapatkan nilai curah hujan sebesar 199,118 mm dalam periode ulang 25 tahun, dengan intensitas hujan sebesar 117,99 mm/jam, dengan debit limpasan 3,403 m3 /detik. Berdasarkan data log bor yang didapat, maka dapat diketahui penampang geologi, hidrogeologi dan diagram pagar (fence diagram) hidrogeologi serta penentuan nilai K maka didapat jumlah air tanah yang masuk ke dalam pit PT. Rajawali Internusa sebesar 1,54111 m3 /detik atau 92,4663477 m3/jam atau 5.547,98 m3 /jam. Berdasarkan perhitungan air total, dibutuhkan sump yang untuk menampung air sebesar 409.027,2 m3 /hari dengan kedalaman sump maka didapatkan dimensi sump sebagai berikut panjang atas 324,97 m, Panjang bawah 321, 5017 m, lebar atas 321,5 m, lebar bawah 318,03 m, dari desain dimensi sump tersebut memiliki volume 413.449,6 m3 . Untuk head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah air seperti direncanakan adalah sebesar 30,712 m, dengan daya pompa sebesar 21.679 watt, maka kebutuhan jumlah pompa dapat dihitung dengan membandingkan volume limpasan yang masuk ke dalam pit dengan volume pemompaan dengan penambahan sebanyak 5 pompa sampai dapat mengeringkan sump. Untuk desain saluran terbuka diketahui lebar dasar saluran (b) adalah 1 m, kedalaman hidrolik (h) adalah 1,5 m, luas penampang basah (A), 2,805 m2 keliling basah (P) adalah 4,47 m, jari-jari hidrolik (R) adalah 0,627, panjang dari kemiringan saluran adalah 1,74 m, lebar atas permukaan adalah 2,74 m dan tinggi jagaan saluran adalah 0,86 m didapat debit saluran terbuka sebesar 1,186 m3 /detik sehingga masih mampu manampung debit air yang berasal dari pemompaan. Volume kolam pengendapan lumpur yang dibuat oleh engineering PT. Rajawali Internusa dapat menampung jika curah hujan tinggi dan tidak perlu penambahan kolam kembali

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan - S1
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 11 Oct 2022 02:28
Last Modified: 11 Oct 2022 02:28
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/40242

Actions (login required)

View Item View Item