Pengaruh Penambahan Hexana pada Kristalinitas dan Daya Serap Silika Amorf

Meilita, Pera (2021) Pengaruh Penambahan Hexana pada Kristalinitas dan Daya Serap Silika Amorf. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_8_PERA_MEILITA_17036029_4783_2021.pdf Download (594kB) | Preview

Abstract

Silika amorf merupakan padatan silika yang disintesis dari reaksi alkali­ silika yang dapat digunakan dalam bidang adsorbsi, sensor, bidang kedokteran, sintesis katalis, pemumian material dan fasa diam untuk kromatografi. Silika amorf pada umumnya disintesis menggunakan TEOS atau TMOS, tetapi prekusor ini relatif mahal serta menghasilkan alkohol sebagai efek samping. Na2SiQ3 (Natrium Silika) merupakan prekursor silika amorf yang lebih ekonomis dan mudah didapatkan. Bahan dasar yang banyak mengandung silika seperti batu rijang dapat disintesis menjadi Na2Si03. Biasanya silika amorf disintesis hanya menggunakan prekusor, tetapi pada penelitian ini dilakukan penambahan n­ heksana sebagai agen pembesar misel tempat berpolimemya silika, sehingga membuat ukuran kristal meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan voume heksana (0 mL, 5 mL, 7 mL, dan 9 mL ), yang disimbolkan dengan SM, SMH5, SMH7, dan SMH9 terhadap sintesis silika amorf. Silika amorf disintesis menggunakan metoda sol­gel dengan bahan dasar Na2Si03 dari batu rijang, Pl 04 sebagai surfaktan, HCl sebagai pelarut dan n­heksan sebagai zat aditif pembesar ukuran kristal. Silika amorf dikarakterisasi menggunakan XRD dan analisa daya serapnya secara manual. Hasil pengukuran menggunakan XRD didapatkan Pola difragtogram sinar­x memperlihatkan puncak pada sudut SM = 28 = 22,29° yang memiliki ukuran kristal sebesar 3,19 nm, SMH5 = 25,33° sebesar 13,26 nm, SMH7 = 22,61 ° sebesar 13,20 nm, dan SMH9 = 1,81 ° sebesar 13, 18 nm, dengan intensitas I kristalinitas tertinggi oleh sampel SMH5. Kristalinitas yang tinggi pada sampel SMH5 didukung juga oleh daya serap air yang tinggi diudara terbuka.

Actions (login required)

View Item