Nagari Anduriang Pada Masa Pergolakan PRRI (1958-1961).

Rahmi, Zarina (2021) Nagari Anduriang Pada Masa Pergolakan PRRI (1958-1961). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_2_ZARINA_RAHMI_17046197_4463_2021.pdf Download (738kB) | Preview

Abstract

Penulisan ini berangkat dari Nagari Anduriang yang merupakan salah satu nagari yang memiliki peranan penting pada masa PRRI. Skripsi ini menjelaskan tentang kehidupan masyarakat Nagari Anduriang pada masa PRRI (1958-1961). Permasalahan yang penulis angkat dari penelitian ini adalah Bagaimana kehidupan sosial-budaya, ekonomi dan politik masyarakat Nagari Anduriang pada masa PRRI. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kehidupan sosial- budaya, politik dan ekonomi masyarakat Nagari Anduriang pada masa pergolakan PRRI 1958-1961. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yaitu melalui empat tahap meliputi, tahap pertama yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Tahap pertama heuristik, yaitu teknik mengumpulkan data, baik data itu secara tertulis maupun tidak tertulis.Tahap kedua yaitu, kritik sumber merupakan tahap pengujian sumber sejarah yang sudah bisa diketahui kebenarannya. Kritik sumber terdiri dari kritik ekstem dan kritik intern. Tahap ketiga yaitu, interpretasi merupakan tahap untuk menafsirkan dan menganalisis fakta sejarah yang telah ditemukan melalui proses kritik sumber. Tahap keempat, historigrafi merupakan tahap kegiatan penulisan hasil penelitian sejarah. Hasil penelitian yang penulis temukan di lapangan dapat disimpulkan Nagari Anduriang memiliki peranan yang penting pada masa PRRI yaitu sebagai salah satu daerah basis tentara PRRI dan juga sebagai tempat bergerilya. Peristiwa PRRI juga sangat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan masyarakat Nagari Anduriang. Pertama kehidupan sosial-budaya masyarakat yang awalnya hidup rukun, bergotong royong, mempercayai satu sama lain berubah mulai saling tuduh dan mecurigai. Kedua kehidupan ekonomi, masyarakat mulai mengalami kesusahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena kebijakan embargo ekonomi. Ketiga kehidupan politik, masyarakat mayoritas pendukung Partai Masyumi banyak melarikan diri kehutan karena keselamatan mereka terancam.

Actions (login required)

View Item