Gordang Sambilan: Pelestarikan Kebudayaan Tradisional Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal ( 2008-2019)

Alwiyah, Dina (2021) Gordang Sambilan: Pelestarikan Kebudayaan Tradisional Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal ( 2008-2019). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_2_DINA_ALWIYAH_16046010_5265_2021.pdf

Download (835kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai pelestarian Gordang Sambilan sebagai kebudayaan tradisional di Kabu paten Mandailing Natal. Gordang Sambilan atau Gendang Sambilan adalah seperangkat alat musik sakral yang terdiri dari Sembilan buah gendang besar mirip bedug. Skripsi ini dibuat berdasarkan rumusan masalah yaitu: (1) Mengapa pelestarikan kebudayaan Gordang Sambilan perlu dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal,(2) Bagaimana bentuk perkembangan awal Gordang Sambilan sebelum tahun 2008 di Kabupaten Mandailing Natal sebagai warisan leluhur yang perlu dilestarikan dan, (3) Bagaimana bentuk upaya pelestarian Gordang Sambilan setelah tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan sejarah yaitu: pertama, Heuristik adalah memperoleh data berdasarkan penelitian kepustakaan dan wawancara. Studi pustaka diperoleh dari perpustakaan Fakultas Ilmu sosial. Studi kearsipan dilakukan penulis pada masyarakat Mandailing. Untuk data lisan penulis memperolehnya dari wawancara dengan ketua,anggota grup Wiliem Iskandar, masyarakat di Desa Pidoli Lombang dan pegawai dinas Pendidkan kabupaten Mandailing Natal. Kedua, kritik sumber yaitu melakukan pengecekan data. Ketiga, interpretasi adalah penafsiran atas makna, fakta dan kaitan antar fakta. Keempat, Historiografi (penulisan) basil penelitian berupa skripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gordang Sambilan sebagai warisan leluhur telah ada sejak abad ke- 6 di Mandailing Natal tepat pada masa raja sibaror. Dalam pelestariannya pada awal perkembangannya raja sangat berperan penting serta terjadi sedikit perubahan fungsi setelah islam masuk. Pada awal perkembangan Gordang Sambilan sedikit agak terhambat karena adanya perubahan persepsi masyarakat terhadang Gordang Sambilan serta tidak adanya dukungan dari pemerintah daerah. Namun saat ini keberadaan Gordang Sambilan masih bisa dirasakkan hal ini karena adanya upaya-upaya pelestarian dari masyarakat dan pemerintah, Upaya-upaya sebagai berikut:(1) Pengenalan dan pengkaderan serta melakukan program pelatihan rutin,(2) mengenalkan Gordang Sambilan kepada masyarakat luas melalui media sosial.(3) pemerintah memberikan fasilitas sarana/prasana,( 4) mengadakan acara rutin festival budaya local, (3) Menjadikan Gordang Sambilan menjadi mata pelajaran muatan lokal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah - S1
Depositing User: Sri Yulianti, S.IP
Date Deposited: 10 Feb 2022 06:50
Last Modified: 10 Feb 2022 06:50
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/36793

Actions (login required)

View Item View Item