Tinjauan Koreografi Tari Sikatuntuang di Sanggar Mandugo Ombak Kelurahan Ibuh Kecamatan Payakumbuh Barat

Nursafitri, Nursafitri (2021) Tinjauan Koreografi Tari Sikatuntuang di Sanggar Mandugo Ombak Kelurahan Ibuh Kecamatan Payakumbuh Barat. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_6_NURSAFITRI_17023119_5763_2021.pdf

Download (427kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis koreografi Tari Sikatuntung di Sanggar Mandugo Ombak Kelurahan Ibuh Kecamatan Payakumbuh Barat. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung seperti alat tulis dan kamera. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah mengumpulkan data, mendeskripsikan data dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Sikatuntung merupakan tari kreasi yang diciptakan oleh Roslena tahun 1975 ketika Roslena bekerja di Dinas Pariwisata Payakumbuh. Pada tahun 2003 Roslena mendirikan Sanggar Mandugo Ombak, maka secara otomatis tari ini merupakan perbendaharaan tari di Sanggar tersebut dan sering dipertunjukkan pada pesta perkawinan dan acara resmi pemerintah. Tinjauan Koreografi Sikantuntuang terdiri dari dua aspek, yaitu aspek bentuk dan isi. Aspek bentuk adalah unsur gerak, desain lantai, komposisi kelompok, desain atas. Unsur gerak yaitu ruang, waktu dan tenaga yang dihasilkan dari 15 gerak, yaitu maimbau, menyulam, mairiak, mengaka jamua padi, maalau ayam, menampih bareh, mambaok alu, bakucikak bakucindan, manggok, membujuak, saiyo sakato, mangguguah sikatuntuang, ginyiang mak taci, maarak anak daro. Ciri khas gerak Sikatuntuang manggunakan katidiang dengan iringin alu dan lasuang (tradisi sikatuntuang). Gerak-gerak tersebut mengekspresikan gerak bercocok tanam padi yang dilakukan sangat ekspresif dan diiringi oleh keharmonisan musik dari bunyi alu dan lasuang, talempong, bansi, saluang dan gandang. Formasi kelompok desain lantai Tari Sikatuntuang terdiri dari garis lurus horizontal, lingkaran penuh, diagonal, dan zig-zag. Komposisi kelompok pada Tari Sikatuntuang yaitu desain serempak atau unision, desain terpecah atau broken, desain selang-seling atau alternate. Disain atas dominan ditemukan datar, dalam, murni, lengkung, tinggi, dan rendah. Analisis aspek isi dari Tari Sikatuntung meliputi ide dan suasana. ide dalam Tari Sikatuntuang ini terinspirasi dari tradisi sikatuntuang yaitu kebiasaan gotong royong masyarakat menumbuk padi dengan menggunakan alu dan lasuang untuk mendapatkan beras selama 15 hari sebelum melaksanakan baralek (perhelatan perkawinan). Suasana Tari Sikatuntuang mencerminkan kegembiraan, gotong royong dan kerja sama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik - S1
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 19 Jan 2022 00:34
Last Modified: 19 Jan 2022 00:34
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/36298

Actions (login required)

View Item View Item