Peran Pemuda Pemudi dalam Kegiatan Adat Martaukopi pada Upacara Perkawinan di Jorong Silaping Kabupaten Pasaman Barat

Andesta, Yuli (2019) Peran Pemuda Pemudi dalam Kegiatan Adat Martaukopi pada Upacara Perkawinan di Jorong Silaping Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
4_A_YULI_ANDESTA_17161066_1297_2019.pdf

Download (95kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengungkapkan persoalan mengenai Peran Pemuda pemudi dalam Kegiatan Adat Martaukopi, bagaimana pelaksanaan Adat Martaukopi serta mengapa pemuda pemudi yang di tunjuk sebagai pelaku dalam kegiatan Adat Martaukopi di Jorong Silaping Kabupaten Pasaman Barat. Artinya penelitian ini mengkaji sejauhmana keterlibatan pemuda pemudi dalam kegiatan Adat Martaukopi, apa dasar keterlibatan, dan perannya, serta bagaimana dengan keberadaan Adat Martaukopi sebagai warisan budaya masyarakat Jorong Silaping, adalah aspek yang menjadi kajian dari tesis ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, pengumpulan data dilakukan dengan bantuan peralatan seperti video, foto dan peralatan audio. Wawancara dilakukan dengan informan baik dari unsur pemuda dan pemudi yang terlibat dalam Adat Martaukopi, ataupun dari unsur masyarakat, dan elit adat. Data dianalisis melalui model Miles dan Huberman, yaitu koleksi data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi data dan kesimpulan analisis data. Temuan penelitian, menunjukkan bahwa dasar keterlibatan pemuda dalam Adat Martaukopi adalah dikarenakan tata aturan adat yang telah disepakati, mengingat pemuda adalah bagian dari anggota masyarakat yang masih dinamis, atraktif, dan secara fisik lebih kuat. Peran pemuda adalah sebagai perancang, pelaksana, dan pelayan. Selain itu peran pemuda adalah sebagai pemimpin dalam Adat Martaukopi, sebagai anggota dan sebagai pengelola Adat Martaukopi. Dampak Adat Martaukopi bagi pesta perkawinan, adalah mensukseskan dan menjadikan kegiatan pesta dipandang sebagai kegiatan yang beradat. Apabila tidak ada Adat Martaukopi, berarti pemuda tidak terlibat secara komunal dalam pesta perkawinan, dan pihak yang punya hajat dianggap kurang beradat, dan akan didenda secara ada

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Pasca Sarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-S2
Depositing User: Mrs. Dina Aulia Sari
Date Deposited: 18 Jan 2022 01:43
Last Modified: 18 Jan 2022 01:43
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/36255

Actions (login required)

View Item View Item