Studi Deskriptif Kesenian Wayang Kulit Paguyuban Lestari Suko Mudo Budoyo di Jorong Suka Bakti Kabupaten Solok Selatan

Kurnia, Adi (2021) Studi Deskriptif Kesenian Wayang Kulit Paguyuban Lestari Suko Mudo Budoyo di Jorong Suka Bakti Kabupaten Solok Selatan. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_06_ADI _KURNIA_16023053_2207_2021.pdf Download (772kB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Keberadaan Kesenian Wayang Kulit di Jorong Suka Bakti Kabupaten Solok Selatan dilihat dari fungsi dan kegunaan kesenian wayang kulit tersebut pada masyarakat jawa di Jorong Suka Bakti. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrument pendukung seperti alat tulis dan kamera. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah pengumpulan data, mendeskripsikan data dan membuat kesimpulan. Kesenian wayang kulit yang berada di Jorong Suka Bakti merupakan kesenian tradisional masyarakat jawa yang berkembang diluar daerah asal masyarakat jawa itu sendiri. Kesenian wayang kulit ini dibentuk oleh kelompok masyarakat jawa Jorong Suka Bakti yang diberi nama Paguyuban Lestari Suko Mudo Budoyo sejak tahun 1972 oleh Bapak Bajang beserta teman-teman yang lain. Pertunjukan kesenian wayang kulit terdiri dari beberapa unsur dan peralatan yaitu, Unsur pelaku yang di dalamnya terdiri dari Dalang, Pengrawit dan Sinden. Terdapat penggunaan kesenian wayang kulit dalam masyarakat jawa Jorong Suka Bakti, Kesenian wayang kulit digunakan pada acara Upacara Ritual Bersih Desa, Acara Khitanan dan Acara Pernikahan. Kesenian wayang kulit ini berfungsi sebagai Fungsi Wahana Ekspresi, Fungsi Hiburan Sosial dan Fungsi Media Cerminan Nilai-nilai Norma Perkembangan kesenian wayang kulit di Jorong Suka Bakti hingga saat ini mengalami mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, berkurangnya golongan tua pada masyarakat jawa di daerah Jorong Suka Bakti, pertunjukan wayang yang digelar semalam suntuk membuat penonton merasa bosan, generasi muda kesulitan untuk memahami bahasa yang digunakan dalam pertunjukan wayang, serta kurangnya pembelajaran mengenai kesenian wayang kulit di sekolah karena budaya yang hidup di daerah Solok Selatan bukan berasal dari budaya jawa itu sendiri.

Actions (login required)

View Item