Studi tentang Pewarnaan Alam di Rumah Kain Ayesha Kecamatan Padang Timur Kota Padang

Tandjung, Rizka (2021) Studi tentang Pewarnaan Alam di Rumah Kain Ayesha Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_3_RIZKA_TANDJUNG_1302807_4069_2021.pdf Download (9kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya industri batik yang memakai pewarna sintesis sebagai warna utama pembuatan batik. Hal ini tentu akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan dapat merusak kulit dalam pemakaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahan, resep dan proses pewarna alam batik di Rumah Kain Ayesha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dikaji dan dianalisa dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi.Informan dalam penelitian ini yaitu pemilik dan pengrajin Rumah Kain Ayesha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batik bahan pewarna alam yang digunakan yaitu daun ketapang, kulit jambal, daun alpokat, kulit mahoni, sabuk kelapa muda. Bahan penguat warna yaitu tawas,tujung dan kapur.Resep mordan menggunakan tawas yakni 0,5:6, 50 gram tawas dengan 6 liter air . sedangkan pada resep pewarna alam 1:10, yaitu satu kilogram bahan alam dengan sepuluh liter air. dan 1:7 pada pengunci warnayakni satu kilogram pengunci warna dengan tujuh liter air. dan 1:1 yakni satu kilogram tanah liat dengan satu liter air. Proses pembuatan batik pewarna alam yaitu dimordan yang disebut juga pra mordanting. Proses kedua adalah perendaman dengan menggunakan tanah liat, selanjutnya pemberian motif, mencanting,menembok, selanjutnya proses pencelupan dengan zat warna alam dan penguncian warna. Proses terakir yaitu melorot dan pengeringan.

Actions (login required)

View Item