Kesintasan Gulma yang Dominan dan Codominan Pasca Kebakaran Lahan Gambut Pada Areal Perkebunan Kelapa Sawit Di Kurao Jorong Pasa Durian Lubuk Basungsumatera Barat

Wilda, Wilda (2021) Kesintasan Gulma yang Dominan dan Codominan Pasca Kebakaran Lahan Gambut Pada Areal Perkebunan Kelapa Sawit Di Kurao Jorong Pasa Durian Lubuk Basungsumatera Barat. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_4_WILDA_17032081_3864_2021.pdf

Download (657kB) | Preview

Abstract

Lahan gambut adalah lahan yang kaya akan unsur karbon (C) yang terbentuk akibat dekomposisi yang lambat dari laju tumpukan bahan organik yang tertimbun di bawah tanah. Sumatera Barat memiliki luas lahan gambut sekitar 210.000 hektar atau 2,9% dari lahan gambut Indonesia. Akhir-akhir ini lahan gambut banyak dikonveksikan menjadi lahan perkebunan, salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan salah satu komuditas penting karena memiliki peran yang cukup besar dalam mendorong perekonomian masyarakat. Namun prodiksi kelapa sawit mengalami penurunan. Salah satu yang menyebabkan penurunan hasil produksi kelapa sawit adalah gulma. Gulma merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh pada lahan pasca kebakaran. Oleh karena ini dilakukan penelitian mengenai Kesintasan Gulma Yang Dominan Dan Codominan Pasca Kebakaran Lahan Gambut Pada Areal Perkebunan Kelapa Sawit Di Kurao Jorong Pasa Durian Lubuk Basungsumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kesintasan gulma dominan pada lokasi pasca kebakaran lahan gambut pada areal perkebunan sawit di Kurao Jorong Pasa Durian Lubuk Basung. Penelitian ini di lakukan di rumah kawat Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang yaitu dengan menyemai tanah yang diambil areal perkebunan sawit. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2021. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil gulma yang dominan adalah Panicum dichotomiflorum sebanyak 256 kecambah dan Borreria sp. sebanyak 68 kecambah. Panicum dichotomiflorum memiliki nilai kesintasan paling tinggi yaitu 0,35 dan rata-rata waktu perkecambahan 8,28 hari sedangkan Borreria sp. memiliki nilai kesintasan yaitu O dengan rata-rata waktu perkecambahan 4,67 hari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi - S1
Depositing User: Sri Yulianti, S.IP
Date Deposited: 29 Sep 2021 03:02
Last Modified: 29 Sep 2021 03:02
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/34186

Actions (login required)

View Item View Item