Modal Sosial Sopir Transportasi Konvensional di Era Digital (Studi Kasus: Sopir Angkot Rute Balaibaru-Lapai-Pasar Raya di Kota Padang)

Fitri, Aysah Nur (2020) Modal Sosial Sopir Transportasi Konvensional di Era Digital (Studi Kasus: Sopir Angkot Rute Balaibaru-Lapai-Pasar Raya di Kota Padang). Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
A_04_AYSAH_NUR_FITRI_1184_16058069_2020.pdf

Download (382kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keberadaan angkot sebagai transportasi konvensional yang berada di perkotaan terutama di Kota Padang semakin terancam oleh hadinya transportasi online seperti GRAB dan GOJEK. Hal tersebut menyebabkan penurunan minat bagi masyarakat di Kota Padang untuk memilih menggunakan angkot sebagai angkutan massal. Meskipun demikian, angkot tetap bertahan dan tidak sepenuhnya mati. Ia tetap menjadi mata pencaharian utama bagi sopir dan pemilik angkot serta tetap menjadi pilihan transportasi bagi masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui keberadaan angkot bisa bertahan sebagai transportasi konvensional di era digital dalam masyarakat Kota Padang. Teori yang digunakan adalah teori modal sosial oleh Robert Putnam. Dalam hal ini, Putnam mendefinisikan modal sosial sebagai institusi sosial yang melibatkan jaringan (networks), normanorma (norms), dan kepercayaan (trust) yang mendorong pada sebuah kolaborasi sosial untuk kepentingan bersama. Keberadaan angkot sebagai transportasi konvensional di era digital dapat bertahan karena melibatkan jaringan (networks), norma-norma (norms), dan kepercayaan (trust) sebagai modal sosial dalam masyarakat. Modal sosial dipertahankan dengan keberadaan angkot supaya hubungan yang sudah berjalan tetap bertahan mendorong pada sebuah kolaborasi sosial untuk kepentingan bersama dengan saling menguntungkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya kehadiran transportasi online yang mengakibatkan keberadaan angkot sebagai transportasi konvensional di era digital terancam, masalah lain seperti tidak tersedianya terminal angkot, kebijakan angkot menjadi badan usaha berbadan hukum, kemudahan masyarakat kota Padang mendapatkan transportasi pribadi, bertambahnya jumlah armada transpadang dan kelangkaan BBM subsudi juga menjadi penyebab keberadaan angkot sebagai transportasi konvensional di era digital menjadi semakin sulit. Angkot sebagai transportasi konvensional bisa bertahan di era digital dalam masyarakat kota padang karena dijadikan oleh sopir angkot sebagai alat untuk mendapatkan modal sosial dalam masyarakat yang berdasarkan pada: 1) nilai solidaritas sebagai pengikat sesama sopir angkot, jaringan sosial dan nilai kebersamaan yang terbentuk dari kegiatan ngeten dan charteran. 2) Adanya norma yang terbentuk dari pertukaran hak dan kewajiban yang saling menguntungkan serta dari hubungan sosial yang terjalin antara sopir angkot, pemilik angkot dan penumpang angkot. 3) Nilai kepercayaan (trust) yang menjadi landasan hubungan antara pemilik dengan sopir angkot serta adanya rasa kekhawatiran dan kekecewaan yang dirasakan pemilik angkot dan sopir angkot pada pemerintah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi- Antropologi - S1
Depositing User: Mrs Risna Juita
Date Deposited: 30 Aug 2021 01:35
Last Modified: 30 Aug 2021 01:35
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/33154

Actions (login required)

View Item View Item