Seismic Intensity Kota Padang setelah 10 tahun gempa 7.6 Skala Richter, 30 September 2009

Chairunnisa, Chairunnisa (2020) Seismic Intensity Kota Padang setelah 10 tahun gempa 7.6 Skala Richter, 30 September 2009. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text 2_A_CHAIRUNNISA_17062022_3206_2020.pdf Download (528kB) | Preview

Abstract

Lokasi Indonesia yang terletak diantara pertemuan 3 lempeng tektonik dan juga berada di cincin api pasifik membuat Indonesia menjadi negara yang rawan akan bencana salah satunya bencana gempa bumi. Sumatera Barat berada di antara pertemuan lempeng benua besar (lempang Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) semangko. Pertemuan lempeng ini menyebabkan Sumatera Barat menjadi rawan gempa. Dalam penelitian ini parameter yang digunakan adalah intensitas gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek goncangan gempa dengan menggunakan intensitas skala JMA serta menggambarkan peta distribusi intensitas gempa di Kota Padang yang terdapat pada 11 kecamatan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif dengan pengambilan data melalui angket yang disebarkan secara online kepada masyarakat Kota Padang yang merasakan gempa 30 September 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Padang yang terdiri dari 11 kecamatan mengalami intensitas seismik lebih besar terdapat pada Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Pauh, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kecamatan Padang Timur, Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Kuranji (5+) dan termasuk Kecamatan Nanggalo yang mengalami intensitas seismik lebih besar ( 6-) dibandingkan dengan 2 kecamatan di Kota Padang yaitu Kecamatan Padang Selatan dan Kecamatan Teluk Kabung yang mengalami intensitas seismik (5-).

Actions (login required)

View Item