Analisis Kestabilan Lereng Di Area Penambangan Andesit PT. Mineral Sutera Pesisir Selatan KabupatenPesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Skripsi. Padang: Program Studi Sl Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Ifnanta, Aprional (2020) Analisis Kestabilan Lereng Di Area Penambangan Andesit PT. Mineral Sutera Pesisir Selatan KabupatenPesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Skripsi. Padang: Program Studi Sl Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text 11_A_APRIONAL_IFNANTA_18137051_226_2020.ok.pdf Download (747kB) | Preview

Abstract

PT. Mineral Sutera Pesisir Selatan (MsPS) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penambangan andesit yang berlokasi di Kampung Lubuk Rasan, Kanagarian Tambang, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. PT. Mineral Sutera Pesisir Selatan (MSPS) memperoleh izin untuk Operasi Produksi Usaha Penambangan IUP-OP: 516/466 I KPTS I BPT-PS I 2009 tanggal 28 Oktober 2009 dengan area konsesi 192,08 ha. Pada areal tambang terdapat sebuah lereng yang memiliki ketinggian yang tinggi, dengan kemiringan yang terjal dan dengan design lereng tunggal dengan kondisi material lereng yang lunak.Pada lereng tersebut pemah terjadi longsor pada bulan Januari 2018 serta belum adanya analisis kestabilan lereng oleh perusahaan. Analisis kestabilaan lereng pada penelitian ini menggunakan metode bishop sederhana dan janbu. Geometri awal memiliki tinggi overall slope sebesar 30 m dengan kemiringan 50° dan untuk single slope memiliki ketinggian sebesar 10 m dengan kemiringan 63°. Data tanah liat: (y) = 15,97 kN I m ', Kohesi (c) = 42,01 kN I m2 dan sudut geser bagian dalam (cp) = 40,36 °. Dengan menggunakan metode bishop didapat nilai FK untuk overall slope dalam kondisi jenuh sebesar 0,723 dan untuk lereng tunggal dalam kondisi jenuh di dapatkan nilai FK sebesar 1,037, sedangkan dengan metode Jambu dalam kondisi jenuh di dapatkan nilai FKsebesar 0,573 ,untuk single slope kondisi jenuh di dapatkan nilai FK sebesar 1.092. Kemudian geometri lereng di ubah, untuk ketinggian overall slope sebesar 30 M dengan sudut sebesar 31 ° dan untuk ketinggian single slope sebesar 7,5 m dengan sudut 40° .Menggunakan metode bishop didapatkan nilai FK untuk overall slope dalam kondisi jenuh sebesar 1.283 dan untuk single slope di dapatkan sebesar 2.719. Dengan menggunakan metode janbu diperoleh nilai FK dalam kondisi jenuh overall slope 1,095 dan untuk single slope di peroleh sebesar 2.575.Dengan demikian, setelah mengubah geometri lereng menggunakan metode bishop lereng tersebut dalam kondisi aman.

Actions (login required)

View Item