Pengaruh Jarak Angkut dan Grade Jalan Terhadap Biaya Operasional Alat Angkut dari Front Penambangan menuju Dumping Area untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada Penambangan Batu Kapur Bulan Oktober 2019 di PT. Semen Padang

Yulia, Vela (2020) Pengaruh Jarak Angkut dan Grade Jalan Terhadap Biaya Operasional Alat Angkut dari Front Penambangan menuju Dumping Area untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada Penambangan Batu Kapur Bulan Oktober 2019 di PT. Semen Padang. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
11_A_VELA_YULIA_18137072_451_2020.pdf

Download (738kB) | Preview

Abstract

Alat angkut merupakan alat utama pada kegiatan operasional penambangan yang tidak dapat berjalan tanpa bahan bakar, karena bahan bakar merupakan salat satu faktor yang perlu diperhatikan karena meningkatnya pemakaian bahan bakar akan mempengaruhi besamya biaya produksi, penggunaan bahan bakar solar merupakan salah satu penyumbang biaya operasional penambangan yang paling besar. Jarak angkut dari front PNBP 9 ke dumping sekitar 2, 1 Km merupakan front paling jauh dari front sebelumnya dan lokasi paling puncak, dan grade jalan yang melebihi standar dari perusahaan, standar perusahaan untuk grade yaitu 10%, sedangkan real dilapangan untuk grade jalan ada yang 17 ,8 %, dengan keadaan jarak angkut dan grade yang seperti itu tentu akan mempengaruhi biaya operasional pada hauling, yaitu biaya bahan bakar, selain itu, keadaan umur alat yang sudah bertahun alat angkut sering mengalami kerusakan, sehingga biaya yang dikeluarkan besar dilihat dari maintenance dan pergantian sparepart. Metode ini menggunakan analisa statistik regresi linear sederhana yang bertujuan untuk mendapatkan pengaruh dan mengukur intensitas hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Hasil penelitian yang mempengaruhi biaya pada jarak angkut dan grade jalan adalah pemakaian bahan bakar, pada alat angkut HD komatsu 785-7 jarak angkut mempunyai pengaruh sebesar 93% dan untuk pengaruh dari grade jalan alat angkut HD komatsu 785-7 unit DK-16 adalah 89%, DK-17 adalah 97%, DK- 18 adalah 92% dan DK-19 mempunyai pengaruh 96%. Untuk biaya fuel consumption DK-16 Rp. 124.896.510/bulan DK-17adalah Rp. 220.604.835/bulan, DK-18 adalah Rp.67.737.900/bulan, dan DK-19 adalah Rp. 145.370.100/bulan. Untuk biaya maintenance dan spare part DK-16 adalah Rp. 98.861.500/bulan, DK-17 adalah Rp.99.931.629/bulan, DK-17 adalah Rp.189.447.578/bulan, DK-17 adalah 10.886.820/bulan. Total biaya hauling pada bulan Oktober 2019 di area PNBP 9 adalah Rp. 957.044.271.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan - S1
Depositing User: Mrs. Dina Aulia Sari
Date Deposited: 20 Jan 2021 03:53
Last Modified: 20 Jan 2021 03:53
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/29375

Actions (login required)

View Item View Item