Keberadaan Perempuan pada Tari Galombang Kreasi di Sumatera Barat: Studi tentang Transformasi Gender

Indrayuda, Indrayuda and Ardipal, Ardipal (2018) Keberadaan Perempuan pada Tari Galombang Kreasi di Sumatera Barat: Studi tentang Transformasi Gender. Project Report. Fakultas Bahasa dan Seni UNP, Padang.

[img]
Preview
Text
1_308_lapakh_LAPORANAKHIRTIMPASCAYANGDISATUKAN2018.pdf

Download (226kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian tahun pertama keberadaan perempuan masa kini di dalam kegiatan kesenian tidak lagi seperti pepatah Minangkabau yaitu perempuan sebagai limpapeh Rumah nan Gadang. Artinya perempuan bukan sebagai penunggu Rumah Gadang, namun peran perempuan saat ini telah beralih menjadi pelaku kesenian, bahkan telah menjadi pelaku utama di banyak cabang seni saat ini di Sumatera Barat. Oleh demikian, saat ini perempuan ikut memegang kendali pertumbuhan dan perkembangan kesenian di Sumatera Barat. Bukan saja pada kesenian yang moderen atau temporer tetapi pada seni-seni yang berbasis pada budaya dan kearaifan lokal Minangkabau, perempuan telah menjadi sosok yang diperhitungkan dan memegang kendali utama. Realitasnya saat ini perempuan telah eksis sebagai penari tari Galombang kreasi. Bahkan keberadaann perempuan dalam tari Galombang kreasi telah mampu menyaingi eksistensi laki-laki sebagai tokoh utama di dalam tari Galombang. Selain itu, perempuan menjadi ikon artistik di dalam garapan tari Galombang kreasi masa kini, sehingga peran laki-laki sudah mulai terpinggirkan oleh keberadaan perempuan di dalam garapan tari Galombang kreasi masa kini. Secara adat dan budaya Minangkabau perempuan memang diistilahkan dengan “limpapeh rumah nan gadang, sumarak dalam nagari, hiasan di dalam kampuang, nan tahu jo malu dan sopan, nan kamahias kampuang jo halaman, hiasan dunia jo akhiraik, kok auih tampek minta aia, lapa tampek minta nasi” (Jamal, 2011: 47). Ungkapan adat yang dituturkan Jamal tersebut bermakna bahwa perempuan adalah sebuah sosok manusia yang ditinggikan derajatnya dalam kaum, dan perempuan sebagai perlambang harga diri keluarga, namun saat ini derajat perempuan itu bukan ditinggikan dalam urusan keluarga saja, tetapi aplikasinya juga di dalam berkesenian. Keberadaan perempuan sebagai pelaku seni bahkan sebagai pemegang kendali dalam seni pertunjukan juga saat ini dipandang telah mampu meninggikan derajat perempuan. Hal ini menyebabkan

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: M Music and Books on Music > MT Musical instruction and study
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 05 Jan 2021 03:04
Last Modified: 05 Jan 2021 03:04
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/29188

Actions (login required)

View Item View Item