Jugun Ianfu Masa Pendudukan Jepang dalam Dua Karya Novel: Studi Historiografi.

Saputra, Juliandro Ilyas (2019) Jugun Ianfu Masa Pendudukan Jepang dalam Dua Karya Novel: Studi Historiografi. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_02_JULIANDRO_ILYAS_SAPUTRA_189_1302058_2019.pdf Download (463kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang realita kehidupan budak seks atau jugun ianfu masa pendudukan Jepang di asrama Telawang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (1942-1945). Dalam penelitian ini sumber penelitian adalah dari beberapa bahan novel, permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana gambaran kehidupan yang dijalani perempuan pribumi yang direkrut lalu dijadikan sebagai jugun ianfu oleh militer Jepang dan apakah kehidupan jugun ianfu yang ditulis dalam kedua novel tersebut menggambarkan realita sejarah yang sebenarnya? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menggambarkan tentang kehidupan perbudakan seks atau jugun ianfu berdasarkan dua karya novel. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini beranjak dengan menggunakan metode content analysis. Data diperoleh melalui penelitian kepustakaan melalui empat tahapan metode dasar sejarah yaitu: Pertama, heuristik yaitu mencari dan mengumpulkan data melalui sumber primer dan sekunder. Data diperoleh dari sumber tertulis dan lisan. Sumber tertulis dilakukan melalui studi pustaka berupa buku, artikel dan majalah, sumber lisan diperoleh melalui wawancara dengan korban jugun ianfu. Kedua, kritik sumber yaitu melakukan pengujian terhadap data yang diperoleh. Ketiga, Interpretasi data. Keempat, penyajian hasil penelitian kedalam bentuk skripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan pribumi yang direkrut untuk menjadi jugun ianfu oleh militer Jepang adalah dengan cara tipu daya dengan iming-iming diberikan pekerjaan dan janji untuk disekolahkan serta dengan cara paksa, di ianjo (rumah bordil) para jugun ianfu mengalami kehidupan yang sulit, mereka sering disiksa dan mendapat tindakan kekerasan baik secara fisik maupun psikis, sebagian besar penyiksaan ini terjadi karena keengganan para jugun ianfu melayani hasrat militer Jepang. Kehidupan jugun ianfu yang ditulis dalam kedua novel telah menggambarkan realita sejarah sebenarnya, dalam kedua novel diceritakan bagaimana pasca kekalahan Belanda dari Jepang, kehidupan rakyat pribumi semakin tidak menentu dan mengalami kesengsaraan. Rakyat pribumi terutama kaum hawa tidak memiliki daya dan upaya untuk menolak dan menentang militer Jepang, mereka dipaksa untuk membantu Jepang dalam peperangan lalu menjadikan mereka sebagai jugun ianfu, dan realita sejarahnya itu adalah sebuah fakta yang memang benar adanya.

Actions (login required)

View Item