Pengembangan LKPD Mata Pelajaran Sejarah Kelas X Sesuai dengan Model Discovery Learning Di SMAN 4 Padang

Rizal, Fitria (2019) Pengembangan LKPD Mata Pelajaran Sejarah Kelas X Sesuai dengan Model Discovery Learning Di SMAN 4 Padang. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_02_FITRIA_RIZAL_2573_1302103_2019.pdf Download (266kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 4 Padang menunjukan bahwa LKPD yang digunakan dalam pembelajaran sejarah di sekolah adalah LKPD yang siap pakai atau LKPD yang dibeli dari penerbit. LKPD tersebut tidak dapat mendorong siswa untuk aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran sejarah. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengembangan LKPD yang menggunakan model discovery learning yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD mata pelajaran sejarah yang layak dan praktis untuk siswa SMA kelas X sesuai model discovery learning. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan, dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan ADDIE yaitu analisis (analyze), desain (design), pengembangan (development), pelaksanaan (implementasion), dan evaluasi (evaluation) . Subjek uji coba siswa SMAN 4 Padang Kelas X IPS II dengan jumlah 34 orang siswa, dengan bantuan 2 orang dosen sebagai validator ahli LKPD dan ahli validator sumber belajar serta bantuan 2 orang guru mata pelajaran sejarah. Instrumen pengumpulan data adalah angket. Angket yang digunakan yaitu angket uji kelayakan dan praktikalitas. Data dianalisis untuk mencari nilai rerata.Penelitain ini menghasilkan produk yaitu LKPD. Proses yang dilakukan dalam pengembangan yaitu 1) Analysis, dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru sejarah dan pengamatan di SMAN 4 Padang, 2) Design yaitu membuat rancangan LKPD, 3) Development yaitu kegiatan pembuatan dan pengujian LKPD. Kemudian LKPD yang akan dikembangkan dilakukan uji kelayakan, 4) Implementation yaitu tahap merealisasikan produk yang telah divalidasi dan direvisi. 5) Evaluation yaitu proses untuk melihat LKPD yang dirancang sesuai dengan harapan awal. Hasil penelitian menunjukan bahwa validasi LKPD sejarah berdasarkan penilaian Validator dapat diperoleh rerata: (1) uji kelayakan Lkpd tahap pertama dengan nilai 2,7 dengan kategori “kurang layak”, selanjutnya dilakukan revisi dan dilakukan uji kelayakan tahap kedua dengan hasil 3,4 dengan kategori “layak”. Hasil uji kelayakan yang dilakukan oleh ahli sumber belajar terhadap LKPD diperoleh rerata 3,3 dengan kategori “layak”. (2) Berdasarkan hasil uji kepraktisan yang dilakukan guru terhadap LKPD dapat diperoleh rerata 3,69 dengan kategori “layak” dapat dipakai dalam proses pembelajaran sejarah. (3) Berdasarkan hasil penilaian siswa terhadap LKPD yang telah dikembangkan dapat diperoleh rerata 3,74 dengan kategori “ layak”.

Actions (login required)

View Item