Penyelidikan Sejarah Tentang Konflik IndonesiaBelanda pada KMB dan Isu Yang Belum Terselesaikan (1949-2017)

Juliarni, Epa (2019) Penyelidikan Sejarah Tentang Konflik IndonesiaBelanda pada KMB dan Isu Yang Belum Terselesaikan (1949-2017). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_02_EPA_JULIARNI_4688_14046004_2019.pdf

Download (256kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas masalah perebutan Irian Barat (Papua) antara Indonesia dengan Belanda (1949-2017). Masalah Irian Barat muncul semenjak diadakannya KMB. Dalam KMB, Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia kepada RIS tetapi tidak termasuk Irian Barat, masalah Irian Barat akan dibicarakan kembali dalam waktu satu tahun setelah penyerahan kedaulatan. Di sini, Indonesia dan Belanda berbeda pandangan dalam menilai status Irian Barat. Belanda tetap ingin mempertahankan Irian Barat, tetapi di sisi lain Indonesia menginginkan Irian Barat masuk ke dalam wilayahnya.Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dan kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan sumber berupa buku, jurnal ilmiah, manuskrip dan surat kabar online yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan yaitu di perpustakaan UNP (pusat, fakultas dan jurusan) serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumatera Barat. Kemudian dilakukan kritik sumber, interpretasi dan diakhiri dengan penulisan sejarah.Berdasarkan hasil penelitian, alasan utama Belanda menolak pengakuan Irian Barat adalah karena Irian Barat memiliki kekayaan alam yang luar biasa berupa emas dan tembaga. Hal ini diketahui Belanda bermula pada tahun 1936, ketika eksplorasi minyak Belanda-Amerika Serikat bekerja sama dalam sebuah misi mensponsori tiga orang pendaki (JJ. Dozy dan dua temannya) ke Pegunungan Papua, tempat mereka menemukan emas. Emas yang ditemukan di sini memiliki bobot kadar emas dua kali lipat dari pertambangan terbesar waktu itu.Adapun penyelesaian masalah Irian Barat antara Indonesia dan Belanda dilakukan dengan cara diplomasi dan militer. Masalah Irian Barat yang akhirnya dapat diselesaikan melalui PEPERA ternyata memunculkan masalah baru yang lebih kompleks. Masalah tersebut adalah OPM, Kasus Freeport dan OTSUS.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah - S1
Depositing User: Mrs Risna Juita
Date Deposited: 26 Aug 2020 06:38
Last Modified: 26 Aug 2020 06:38
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/28102

Actions (login required)

View Item View Item