Potret Pemimpin di Minangkabau dalam Naskah Drama Perguruan Karya Wisran Hadi

Ramadhan, Ari Rahmat (2020) Potret Pemimpin di Minangkabau dalam Naskah Drama Perguruan Karya Wisran Hadi. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_02_ARI_RAHMAT_RAMADHAN_15017033_1136_2020.pdf Download (541kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kriteria pemimpin di Minangkabau; (2) peran pemimpin di Minangkabau; kewajiban pemimpin di Minangkabau di dalam naskah drama Perguruan karya Wisran Hadi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dan sumber data penelitian ini adalah data potret pemimpin di Minangkabau dalam naskah drama Perguruan karya Wisran Hadi. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan langkah-langkah pengumpulan data: (1) membaca dan memahami naskah drama Perguruan karya Wisran Hadi; (2) melakukan studi pustaka; dan (3) menemukan data-data yang sesuai dengan masalah terkait serta membahasnya sesuai dengan pertanyaan penelitian. Teknik pengabsahan data yang digunakan adalah dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dalam naskah drama Perguruan karya Wisran Hadi kriteria pemimpin di Minangkabau adalah orang yang pintar dan bisa untuk bertanggung jawab memelihara dan menjaga kaumnya, sebab pemimpin itu: (1) berpengetahuan dan mempunyai kadar intelektual yang tinggi atau cerdik pandai; (2) orang yang arif bijaksana; (3) paham akan landasan pikir dan hukum adat Minang; dan (4) hanya kaum pria yang akil balik dan berakal sehat. Peran pemimpin di Minangkabau: (1) sebagai pemimpin yang diangkat bersama oleh kaumnya sesuai rumusan adat; (2) sebagai pelindung bagi sesama anggota kaumnya; (3) sebagai hakim yang memutuskan semua masalah dan silang sengketa dalam kaumnya; dan (4) sebagai tumpuan harapan dalam mengatasi kehidupan kaumnya. Kewajiban pemimpin di Minangkabau: (1) mengajarkan orang berbuat baik dan melarang orang berbuat jahat; (2) mengamalkan yang diajarkan dan menghentikan yang dilarang sepanjang adat, maupun yang dilarang sepanjang undang-undang dalam nagari; dan (3) menguatkan segala titah, perintah, larangan yang akan memberi kebaikan, dan nagari itu harus dijalankan dengan baik.

Actions (login required)

View Item