Developing A Model of Scoring Rubric of Authentic Assessment for English Teachers at Senior High Schools in Lubuklinggau.

Sihombing, Elsina (2019) Developing A Model of Scoring Rubric of Authentic Assessment for English Teachers at Senior High Schools in Lubuklinggau. Masters thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_8_ELSINA_SIHOMBING_14169008_2228_2019.pdf

Download (842kB) | Preview

Abstract

Terkait dengan kurikulum 2013 ( K- 13) salah satu daya pembedanya dari kurikulum lainya adalah salah satu elemenya, yakni standard penilaian menggunakan assesmen yang otentik. Penilaian yang otentik adalah penilaian yang berdasarkan pembelajaran kontekstual (CTL), dan pembelajaran yang bersifat saintifik, yang diimplikasikan sebagai metode pembelajaran di sekolah, lihat (Permendikbud 2013). Penilaian otentik bahasa lebih menekankan pada penilaian kemempuan produk bukan pada teori semata (kemampuan linguistik) yan dinilai dari komunikasi sehari-hari, dan dari itu akan terlihat kebutuhan apa saja yang masih diharapkan untuk kemampuan berbahasa anak. Karena masih banyaknya jumlah guru di kota Lubuklinggau yang pemahamanya masih rancu tentang apa dan bagaimana pelaksanaan assesmen otentik ( berdasarkan observasi awal), maka peneliti memprakarsai sebuah penelitian R&D dengan teknik transformative concurrent dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah produk yang dapat mengatasai permasalahan guru-guru tersebut di atas, khususnya di SMAN-1 dan SMA Xaverius Lubuklinggau, sumatera Selatan. Hasil penelitian membuktikan bahwa instrumen dan model penilaian otetik yg dikembangkan oleh peneliti ( rubrik penilaian assesmen otentik) ternyata praktis secara signifikan untuk digunakan yang dibuktikan dengan rumus t-test, dimana t- hitung jauh melampaui t-tab (2.518 pada α = 1%) and 1.725 pada α = 5 %) yakni : 1.725 < 4.6 > 2. 528. Dengan tingkat kebebasan (df) 20 (22-2) dengan menggunakan test 2-ekor. Hal ini bermakna bahwa secara kwantitatif, Ha diterima dan secara otomatis H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa model yang dikembangkan bermanfaat secara signifikan bagi guru-guru khususnya guru Bahasa Inggeris untuk digunakan sebagai rubrik penilaian untuk mengukur kemampuan belajar siswa secara otentik. Sebaliknya, secara kwalitatif pertanyaaan riset terjawab bahwa berdasarkan persepsi guru-guru terhadap penilaian otentik dengan menggunakan rubrik penilaian yang dikembangkan oleh peneliti, ternyata bobot persepsinya meningkat dari sebelum dan sesudah model ini dikembangkan dan diimplikasikan, yakni dengan: Pre-trial (1.8) Trial-1 (3.4) Trial-2 (4.9) pada skala maksimum 5. Dari hasil angket dinyatakan bahwa guru-guru membutuhkan model yang dikembangkan oleh peneliti ini, secara mendasar, dan hal ini terbukti dari selisih bobot pre-trial dengan trial-2 dari informan utama sebagai pengguna utama model yg dikembangkan yakni 4.9 (98 % pada skala 5) – 1.8 ( 45% ) = 2.8 (53 %). Maknanya bahwa persepsi lemah mereka terhadap penilaian otentik meningkat 53 % setelah menggunakan model yang dikembangkan oleh peneliti. Pertanyaan penelitian terakhirpun terjawab dari hasil olahan angket bahwa mereka telah mampu mengembangkan sendiri model penilaian otentik sesuai dengan kebutuhan akademik mereka di sekolah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Administrasi Pendidikan - S1
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 09 Jul 2020 07:37
Last Modified: 09 Jul 2020 07:37
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/27609

Actions (login required)

View Item View Item