Idrus, Yenni (2013) Pakaian Penganten dalam Upacara Adat Istiadat Perkawinan Miangkabau (Wedding Outfit in Minangkabau Matrimonial Ceremony Tradition. In: Prosiding Seminar Internasional Pendidikan Serantau ke-6: Kualiti dan Kecermelangan dalam Pendidikan, 22-23 Mei 2013, Selangor.
|
Text
1 YENI IDRUS PAKAIAN PENGANTEN DALAM UPACARA ok.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Dalam upacara adat perkawinan pada masyarakat Minangkabau, kelengkapan benda adat sebagai simbol tidak dapat dipisahkan, di antaranya pakaian penganten sebagai simbol perkawinan yang dipakai oleh sepasang penganten ketika berlangsungnya upacara perkawinan. Penelitian ini rnerupakan penelitian etnografi dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di kabupaten Tanah Datar (kecamatan Sungai Tarab dan Sungayang) dan kabupaten Solok (Kubang Tigo Baleh). Dari hasil penelitian tentang nilai-nilai dalam perkawinan masyarakat Minangkabau, perkawinan merupakan urusan bersama dalam kekerabatan kaum dan bersifat eksogami. Perkawinan hanya boleh dilakukan oleh orang yang berlainan suku. Hal yang membedakan adalah pemakaian hiasan kepala dan jumlah hiasan yang digunakan. Penganten perempuan disebut anak daro dan penganten laki-laki disebut marapulai. Pakaian yang dipakai oleh penganten perempuan disebut baju anak daro yang terdiri dari baju kurung kudek, tokah (selendang penutup dada), tutup/hiasan kepala, sandal, dan asesoris lainnya. Penganten laki-laki pada umumnya memakai pakaian adat yang dipakai oleh penghulu di daerah yang bersangkutan, di antaranya baju gadang, sarawa gadang, baju roki, dan sandal.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Fakultas Pariwisata dan Perhotelan > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga - S1 |
Depositing User: | Mrs. Wiwi Sartika |
Date Deposited: | 11 Jun 2020 07:46 |
Last Modified: | 24 Jul 2021 11:58 |
URI: | http://repository.unp.ac.id/id/eprint/26872 |
Actions (login required)
View Item |