Anak Jalanan dengan Latar Belakang Keluarga Mapan yang Bekerja sebagai Tukang Parkir Bundaran (Studi Kasus: Tabing Kelurahan Bungo Pasang Kec. Koto Tangah Kota Padang)

Rahman, Irmanto (2019) Anak Jalanan dengan Latar Belakang Keluarga Mapan yang Bekerja sebagai Tukang Parkir Bundaran (Studi Kasus: Tabing Kelurahan Bungo Pasang Kec. Koto Tangah Kota Padang). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_04_IRMANTO_RAHMAN_15058082_5863_2019.pdf

Download (938kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya anak dari keluarga mampu yang menjadi anak jalanan dengan pekerjaan sebagai tukang parkir Bundaran di Tabing, Kelurahan Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor penyebab anak dengan latarbelakang keluarga mapan menjadi anak jalanan di Tabing, Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang J enis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus untuk menangkap fenomena-fenomena yang terjadi dalam objek yang diteliti. Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 7 orang anak jalanan yang bekerja sebagai tukang parkir bundaran, 1 orang tua anak jalan bekerja sebagai tukang parkir bundaran, 4 orang warga sekitar bundaran dekat Simpang ATIP, 1 orang pejabat Kelurahan Bungo Pasang, dan 2 orang pejabat Dinas Sosial Kota Padang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwal) Motif dominan anak dari keluarga mapan menjadi tukang parkir bundaran di Politeknik ATIP adalah untuk mendapat tambahan uang jajan membeli rokok, lem banteng, main game di wamet, yang mereka tidak dapat di rumahnya. Disamping mereka juga bisa berinteraksi dan bersosialiasi dengan kawannya. Selama bersama komunitasnya anak-anak tersebut merasakian kebebasan dan dihargai oleh teman-temannya. Motif yang timbul pada anak tersebut juga berasal dari kemauan anak-anak itu sendiri; 2) Anak jalanan yang berasal dari keluarga mapan mudah bergabung menjadi tukang parkir bundaran di dekat Simpang Politeknik ATIP, karena adanya teman sepermainan dekat rumah mereka yang memfasilitasi mereka bergabung. Teman sepermainan dekat rumah mereka bisa menjadi fasilitator karena terlebih dahulu telah menjadi tukang parkir bundaran di dekat Simpang Politeknik ATIP; 3) Sebagian orang tua anak jalanan berlatar belakang keluarga mapan melarang anaknya bekerja menjadi tukang parkir bundaran di dekat Simpang Politeknik ATIP, walaupun sebagian anak mereka tetap bekerja sebagi tukang parkir bundaran. Kebanyakan dari anak keluarga mapan ini menjadi anak jalanan karena merasa kesepian di rumah sendirian. Hal ini dikarenakan waktu orang tua anak-anak tersebut banyak dihabiskan luar rumah untuk bekerja; dan 4) anakjalanan yang bekerja sebagai tukang parkir bundaran di dekat Simpang Politeknik ATIP sudah banyak yang berhenti sekolah. Kalau pun ada yang masih sekolah maka kegiatan mereka akan mengangu pendidikannya. Dikarenakan mereka lebih banyak terlibat bersama komunitasnya di jalanan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi- Antropologi - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 08 Jun 2020 08:32
Last Modified: 08 Jun 2020 08:32
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/26728

Actions (login required)

View Item View Item