“pelabelan Orang Minangkabau pada Pelaku Penyimpangan Sosial (studi di Nagari Rao-Rao Kabupaten Tanah Datar dan Nagari Tiku V Jorong Kabupaten Agam) tahun 2014,

Erianjoni, Erianjoni and Susilawati, Nora and Ikhwan, Ikhwan (2014) “pelabelan Orang Minangkabau pada Pelaku Penyimpangan Sosial (studi di Nagari Rao-Rao Kabupaten Tanah Datar dan Nagari Tiku V Jorong Kabupaten Agam) tahun 2014,. Technical Report. FIS UNP, Padang.

[img]
Preview
Text
Erianjoni_PELABELAN ORANG MINANGKABAU.pdf

Download (778kB) | Preview

Abstract

Dalam masyarakat pelabelan itu dianggap menjadi bagian dari istilah lokal yang dapat dimengerti oleh masyarakat setempat. pelabelan terhadap perilaku masyarakat diasumsikan akan berbeda di tiap nagari di Sumatera Barat karena orang Minangkabau memiliki adat yang berbeda di tiap wilayah di Sumatera Barat baik wilayah darek (luhak nan tigo) dan pasisie (rantau), karena orang Minangkabau dikenal dengan keunikan adatnya ‘adat salingka nagari’. Kekhasan budaya Minangkabau terhadap pelabelan pada pelaku penyimpangan sangat menarik untuk diungkap lebih dalam, oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “pelabelan Orang Minangkabau pada Pelaku Penyimpangan”. Dalam penelitian data dianalisis dengan teori labelling dari FM. Lemert dan Howard S. Beckher yang memilikiasumsi bahwa label akan mempengaruhi konsep diri individu yang diberi label, kemudian label terdiri dari dua yaitu label positif dan label negatif. Label yang dicari dalam penelitian ini, adalah label-label yang negatif yang ada dalam masyarakat Minangkabau. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling, dengan teknik pengumpulan data wawancara, FGD, observasi dan studi dokumentasi. Triangulasi data mengacu pada triangulasi sumber dan metode. Analisis data mengacu pada analisis data kualitatif etnografi dari James Spradley. Hasil penelitian menggambarkan Pelabelan yang berlaku dalam masyarakat Minangkabau pada pelaku penyimpangan sosial diklasifikasikan secara garis besar atas dua bentuk, yaitu label umum dan khusus, karena ada label tersebut yang berlaku umum dan dimengerti oleh masyarakat Minangakabau secara luas, sedangkan label yang bersifat khusus hanya dikenal pada ruang lingkup nagari tertentu. Dalam penelitian yang telah dilakukan di dua nagari yang mewakili posisi geografis wilayah Minangkabau (darek dan passie) ditemukan berbagai bentuk pelabelan masyarakat setempat. pelabelan tersebut diklasifikan atas pelabelan dari segi (1) subjek (actor) dan (2) status sosial individu serta (3) jenis tindakan (action). Kata Kunci: pelabelan, Penyimpangan Sosial dan Orang Minangkabau

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi- Antropologi - S1
Depositing User: mrs Mulida Jamarin
Date Deposited: 16 Mar 2020 07:01
Last Modified: 16 Mar 2020 07:01
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/26141

Actions (login required)

View Item View Item